Kesuksesan program Keluarga Berencana (KB) sangat tergantung pada keseriusan dari pemerintah kabupaten kota, khususnya komitmen dan dukungan dari kepala daerah dalam bentuk kebijakan.
Hal demikian dikatakan Direktur hubungan antar lembaga Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) pusat Paulina pada kegiatan Pesona Andalas Mupen On the Road (Pesona Amor) 2013 di Pelabuhan Ule Lhue Banda Aceh Rabu (08/05) pagi.
Paulina mengatakan program kependudukan dan KB merupakan urusan bersama antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, bahkan menjadi urusan wajib dikarenakan keluarga merupakan kebutuhan dasar dari setiap penduduk, menurutnya dukungan pemerintah daerah yang lain adalah dalam hal pembiayaan, dengan menyediakan anggaran untuk program kependudukan dan KB, baik dalam APBA maupun APBK di Kabupaten-kota diseluruh Aceh.
“tantangan program kependudukan ini semakin berat, penduduk kita sekarang 240 juta lebih, kalau tidak dikendalikan ini akan menjadi masalah bagi kita, karena kalau penduduk besar tidak didukung dengan ekonominya ini akan jadi beban pemerintah, baik beban pendidikan, beban kesehatan dan kesejahteraan”lanjutnya.
Paulina menambahkan ada beberapa indikator standar pelayanan minimum (SPM) yang harus dilakukan oleh pemerintah daerah, antara lain cakupan pasangan usia subur yang isterinya dibawah usia 20 tahun menjadi 3,5 persen, kemudian cakupan sasaran pasangan usia subur yang menjadi peserta KB aktif menjadi 65 persen, selanjutnya cakupan anggota BKB yang ber-KB menjadi 70 persen dan cakupan penyediaan informasi data mikro disetiap desa.
Paulina berharap program pesona Amor dapat menggerakkan semua elemen masyarakat dalam mengkampanyekan pentingnya program KB sebagai upaya menciptakan kesejahteraan masyarakat.