Gubernur Aceh nonaktif Irwandi Yusuf menyebut nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait rencana kegiatan Aceh Marathon. Irwandi menyebut kegiatan itu berawal dari keluhan Jokowi padanya soal seretnya investasi di Aceh.
Awalnya Irwandi menceritakan tentang pertemuan dengan Fenny Steffy Burase di Rusia. Saat itu menurut Irwandi, tidak ada pembicaraan tentang Aceh Marathon dengan Steffy.
“Dia (Steffy) promosikan tenun dari Indonesia, itu tidak ada hubungannya dengan Aceh Marathon,” ucap Irwandi usai menjalani persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jalan Bungur Besar Raya, Jakarta Pusat, Senin (10/12/2018).
Irwandi kemudian mengaku mengajak Steffy untuk bertandang ke Aceh sekaligus memberikan ide padanya tentang apa yang bisa dipromosikan dari Aceh. Setelahnya, Irwandi mengaku bertemu Jokowi. Saat itu status Irwandi belum sebagai tersangka KPK.
“Pak Jokowi mengeluh kepada saya. Dia nggak bisa bawa investor ke Aceh, ‘Saya presidennya, mengajak investor ke Aceh nggak mau, presiden yang ngajak nggak mau, gimana caranya?’,” ucap Irwandi.
Pada Jokowi, Irwandi mengaku berjanji akan membawa investor ke Aceh. Dari situ, Irwandi bertemu dengan Steffy lagi dan muncullah ide tentang Aceh Marathon.
“Nah dengan Steffy, sesudah sampai ke Indonesia saya undang ke Aceh, ke Sabang. Setelah dia lihat Sabang, saya tanya, ‘Ada ide nggak? Jual keindahan alamnya atau hal-hal lain’,” ucap Irwandi.
“Dia (Steffy) usulkan, kita buat Aceh Marathon di Sabang. Maka kami setuju,” imbuh Irwandi.
Steffy kemudian masuk sebagai salah satu panitia dari kegiatan tersebut. Namun Irwandi ditangkap KPK dengan dugaan penerimaan suap terkait dana otonomi khusus Aceh.
Jaksa KPK menduga ada sebagian uang suap yang diterima Irwandi tersebut digunakan untuk persiapan Aceh Marathon. Duit suap itu didapat Irwandi dari Bupati Benar Meriah nonaktif Ahmadi, yang juga sudah disidang dalam perkara itu. detik