Presiden Joko Widodo memakai pakai adat Aceh saat menjadi Inspektur upacara Peringatan HUT Kemerdekaan ke-73 Republik Indonesia di di Istana Merdeka, Jumat.
Presiden Jokowi yang mengenakan baju adat warna hitam dilengkapi dengan topi khas Aceh.
Seperti peringatan pada tahun lalu, para tamu undangan mengenakan berbagai kostum tradisional mulai dari kebaya, baju kurung Bugis, beskap Jawa, ulos Batak hingga baju adat Papua.
Kapolri Jenderal Polisi Tito Kiarnavian pun mengenakan seragam khas Polri dengan dilengkapi pakaian daerah.
Sebelum upacara dimulai, para tamu undangan yang hadir dihibur dengan persembahan lagu-lagu Gebyar-gebyar, Indonesia Bersatulah, Pancasila Rumah Kita, Meraih Bintang, Indonesia Jaya, Hari Merdeka, Dwi Warna, Syukur, Maju Tak Gentar yang dibawakan oleh marching band Gita Bahana Nusantara, Drum Band SDN Gunung 05, marching Band PT KAI, Paduan Suara Kamen Berok.
Upacara rencananya akan dimulai dengan kirab pembawa bendera pusaka dan naskah proklamasi dari Monas menuju Istana Merdeka pada pukul 10.00 WIB.
Budaya kirab ini sudah dimulai pada sejak tahun lalu dan diteruskan pada tahun ini.
Presiden Jokowi berada di mimbar utama dan didampingi para pejabat negara, baik menteri Kabinet Kerja maupun pemimpin lembaga dan instansi.
Sedangkan undangan lain yaitu sekitar 20 ribu undangan dengan komposisi 35 persen pejabat negara termasuk lembaga negara, TNI, Polri dan duta besar negara sahabat serta 65 persen masyarakat umum.
Upacara detik-detik proklamasi akan ditandai dengan 17 kali tembakan meriam, sirine, bedug di masjid, dan lonceng gereja selama satu menit.
Upacara dilanjutkan dengan pembacaan naskah Proklamasi yang dilaksanakan Ketua MPR Zulkifli Hasan. Pengibaran bendera pusaka kemudian dilaksanakan oleh tim Paskibraka. Antara