Pelaksana Tugas Gubernur Aceh Nova Iriansyah menyatakan perdamaian yang telah terbina di provinsi tersebut harus dijadikan sebagai kunci perubahan postif dalam pembangunan pada masa mendatang.
“Mari kita saling bahu membahu memperkuat perdamaian ini agar program-program pembangunan untuk kesejahteran rakyat berjalan lancar di Aceh,” kata dia di sela-sela peringatan 13 tahun Damai Aceh di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh di Aceh, Rabu.
Ia menjelaskan Pemerintah Aceh periode 2017-2022 telah menyiapkan serangkaian kegiatan dalam program Aceh Hebat guna mendorong pembangunan di segala bidang dengan visi “Terwujudnya Aceh yang Damai dan Sejahtera melalui Pemerintahan yang Bersih, Adil, dan Melayani”.
“Kita berupaya mengisi pembangunan Aceh dengan serangkaian kegiatan strategis, seperti penguatan sektor ekonomi, investasi, pendidikan, kesehatan, Syariat Islam, dan berbagai sektor penting lainnya,” katanya.
Nova Iriansyah juga mengajak seluruh komponen masyarakat Aceh untuk meningkatkan semangat saling menghormati, saling menghargai, memperkuat toleransi, dan menjauh dari segala bentuk kekerasan.
“Kita patuhi norma-norma budaya dan aturan hukum yang berlaku, sehingga hukum menjadi panglima tertinggi dalam kehidupan kita,” katanya.
Ia juga mengajak semua masyarakat aktif mengembangkan potensi diri dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada, serta semangat kerja dan memberikan yang terbaik guna menyongsong Aceh yang lebih damai, adil, dan sejahtera.
Konflik berkepanjangan di provinsi ujung paling barat Indonesia itu, berakhir setelah penandatanganan kesepakatan bersama antara Pemerintah Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka di Helsinki Finlandia pada 15 Agustus 2005. Antara