Transportasi laut memberikan konstribusi hingga 77 persen dalam perdagangan dan perekonomian, sedangkan transportasi darat hanya memberi konstribusi 16 persen dan transportasi Udara memberi konstribusi 0,3 persen.
Hal demikian dikatakan direktur PT Pelindo I Persero, Alfred Natsir, pada penandatanganan perjanjian kerjasama antara pemerintah Aceh dengan PT pelabuhan Indonesia I dan PT Alkan Abadi, yang berlangsung di Kantor Gubernur Aceh senin pagi.
Alfred mengatakan trasnportasi laut dengan sistem peti kemas memilki sejumlah keunggulan seperti biaya trasnportasi yang lebih murah dan barang yang diangkut juga bisa lebih besar, selain itu barang-barang dalam peti kemas akan lebih aman dari kehilangan maupun kerusakan, menurutnya dengan adanya peti kemas akan banyak barang dari Aceh yang bisa dibawa keluar Aceh ataupun dimasukkan ke Aceh, adapun trayek yang ditandatangani dengan PT Alkan abadi adalah transportasi domestik antara Malahayati-Jakarta.
“barang-barang dari aceh kita harap bisa bersaing keluar Aceh, dan industri di aceh juga bisa tumbuh, karena tidak banyak pelabuhan yang strategis seperti kita di Aceh”lanjutnya.
Alfred menambahkan jika jalur domestik sudah tumbuh, maka pelabuhannya akan ditingkatkan sehingga bisa dibuka untuk transportasi luar negeri, seperti penang Malaysia, cina, dan jepang, sehingga barang yang masuk ke Aceh tidak lagi harus melewati Medan.
Alfred menjelaskan, PT Alkan Abadi selaku salah satu investor pengembangan angkutan laut dengan sistem peti kemas juga telah menyediakan 800 kontainer baru untuk mendukung kegiatan tersebut.
“diawal perintisan ini PT pelindo dipastikan akan mengalami kerugian, sehingga kami berharap adanya subsidi dari pemerintah Aceh”Pungkasnya.