Gelar Aceh sebagai serambi Mekkah suatu saat hanya akan tinggal namanya saja, hal itu disebabkan oleh semakin banyak nya pergeseran prilaku masyarakat Aceh dari nilai-nilai ke Islaman.
Hal demikian dikatakan oleh gubernur Aceh Zaini Abdullah saat melakukan pencanangan Program Beut Alquran Ba’da Maghrib (BABM) di kabupaten Aceh Besar.
Zaini mengatakan kearifan lokal Aceh seperti mengaji bakda magrib saat ini nyaris hilang ditengah-tengah masyarakat, hal itu berdampak pada mudahnya terjadi pedangkalan aqidah dan munculnya aliran sesat ditengah-tengah masyarakat Aceh. Oleh karena itu Zaini berharap agar program beut bakda magrib tersebut bisa di ikuti oleh seluruh pemerintah kabupaten kota lainnya diseluruh Aceh.
“mengaji al-qur’an bakda magrib kalau tidak kita lanjutkan akan hlang, dan ini harus kita bayar mahal, karena ini juga untuk mengantisipasi faham radikal dan aliran sesat di masyarakat”lanjutnya.
Zaini meminta kepada Dinas Syariat Islam, Badan Dayah, Dinas Pendidikan Aceh dan Kantor Wilayah Kementrian Agama untuk segera melakukan sinkronisasi agar kegiatan mengaji setelah magrib tersebut bisa berjalan diseluruh Aceh.
sementara Bupati Aceh Besar Mukhlis Basyah mengatakan program tersebut bertujuan untuk membebaskan buta huruf membaca dan menulis huruf Alquran bagi anak usia sekolah dan masyarakat di Aceh Besar, Di samping itu, program tersebut juga bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan membaca dan menulis huruf Al-Quran sejak dini, serta menanamkan kecintaan terhadap Al-Quran. menurutnya sasaran dari program tersebut adalah anak berusia 6 sampai 15 tahun atau anak kelas 1 SD sampai dengan kelas 3 SLTP
“dekadensi moral anak-anak kita yang menurun akan kita bina kembali, jadi kami meneruskan program yang dari dulu itu sudah ada, ini bukan politis ataupun mencari sensasi”lanjutnya.
Mukhlis menambahkan waktu pelaksanaan dari program tersebut dimulai dari selesai shalat magrib sampai shalat Isya, setiap malamnya kecuali malam Minggu. Pelaksanaannya dilakukan di meunasah-meunasah dari setiap gampong. Menurutnya untuk mendukung program tersebut pemerintah Aceh Besar akan membentuk tim ditingkat kecamatan yang akan melakukan pengawasan kesetiap desa.
Sementara itu kapolda Aceh Irjen Pol Iskandar Hasan dan Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Zahari Siregar memerintahkan jajarannya masing-masing untuk berpartisipasi menyukseskan program tersebut.