Aceh Ramadan Festival 2025: Memperkuat Khazanah Islam dan Pariwisata Halal

Aceh Ramadan Festival 2025 resmi dibuka oleh Gubernur Aceh Muzakir Manaf, pada Rabu (13/3) sore di halaman Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh. Dalam sambutannya Muzakir Manaf menyoroti investor yang mulai berdatangan ke Aceh, khususnya di sektor pariwisata.

“Ini adalah peluang besar bagi kita untuk membangun Aceh yang lebih maju, baik dalam aspek ekonomi, infrastruktur, maupun kesejahteraan masyarakat,” ujar gubernur yang akrab disapa Mualem. Ia menambahkan bahwa modal utama dalam mengembangkan pariwisata Aceh bukan hanya infrastruktur, tetapi juga keramahan dan senyuman masyarakat Aceh.

Walikota Banda Aceh Illiza Saa’duddin Djamal turut menyampaikan harapannya agar masyarakat dapat semakin mendalami nilai-nilai Islam serta memperkuat ukhuwah Islamiyah melalui festival ini. “Aceh Ramadan Festival bukan sekadar tradisi, tetapi juga simbol kebersamaan dan keberagaman budaya yang memperkaya khazanah Aceh. Festival ini memperkuat citra Aceh sebagai Serambi Mekah dan destinasi wisata halal unggulan di Indonesia,” ungkapnya.

Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh Almuniza Kamal melaporkan peningkatan signifikan jumlah wisatawan ke Aceh sejak 2022. “Pada 2022, tercatat 6,9 juta wisatawan berkunjung ke Aceh. Angka ini meningkat menjadi 8,9 juta pada 2023 dan mencapai 12,9 juta pada 2024,” jelasnya.

Almuniza Kamal berharap Aceh Ramadan Festival dapat berkembang menjadi acara bertaraf internasional. “Pada kesempatan ini, Pemerintah Aceh juga meluncurkan Khazanah Piasan Nanggroe 2025, yaitu kalender event budaya, pariwisata, dan ekonomi kreatif sepanjang tahun,” tambahnya.

Aceh Ramadan Festival 2025, yang telah memasuki tahun ketujuh, mengusung tema “The Truly Spiritual Journey”. Tahun ini, festival menghadirkan 50 tenant UMKM dan pelaku ekonomi kreatif, Khanduri Kanji Aceh, lomba kaligrafi, serta penyalinan 30 Juz mushaf Al-Qur’an oleh kaligrafer Aceh yang nantinya akan diserahkan kepada Masjid Raya Baiturrahman sebagai simbol syiar Islam.

Festival ini diharapkan semakin memperkokoh posisi Aceh sebagai pusat wisata halal dan budaya Islam di Indonesia.

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads