Sejak dilantik pada 22 Agustus 2024, Penjabat Gubernur Aceh Safrizal ZA telah membawa berbagai perubahan positif melalui program-program strategis yang berfokus pada pembangunan, kesejahteraan sosial, dan transparansi pemerintahan.
Komitmennya untuk menghadirkan tata kelola pemerintahan yang baik dan inklusif tercermin dalam pencapaian-pencapaian penting selama masa kepemimpinannya.
Salah satu langkah besar yang mendapat apresiasi luas adalah rehabilitasi Masjid Raya Baiturrahman, ikon kebanggaan masyarakat Aceh. Di bawah arahan Pj Gubernur, Dinas Syariat Islam melaksanakan perbaikan payung dan lantai masjid untuk menjaga keindahan dan kenyamanan tempat ibadah tersebut. Selain itu, semangat transparansi diwujudkan melalui pengumuman calon penerima rumah layak huni secara terbuka lewat media cetak dan media sosial, sebuah langkah yang menjadi tonggak penting dalam pengelolaan bantuan publik.
Dalam hal pengelolaan anggaran, Pemerintah Aceh mencatat sejarah dengan pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA) dalam waktu tercepat selama dua dekade terakhir. Pencapaian ini tidak hanya mencerminkan efisiensi birokrasi, tetapi juga kesungguhan dalam mempercepat pembangunan daerah. Di tingkat nasional, Aceh berhasil meraih Penghargaan Apresiasi Kinerja Pemerintahan Daerah 2024 untuk kategori Kesejahteraan Masyarakat dari Kemendagri dan Tempo Media Group, mengukuhkan posisinya sebagai salah satu provinsi dengan kinerja terbaik.
Kesuksesan lainnya terlihat dalam penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 yang berlangsung di Aceh dan Sumatera Utara. Acara ini tidak hanya berjalan lancar, tetapi juga memperkuat citra Aceh sebagai tuan rumah yang andal. Keberhasilan serupa juga tampak pada pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 yang berlangsung damai dan aman, menunjukkan stabilitas demokrasi yang terjaga.
Di sektor pariwisata, Festival Kopi Aceh 2024 yang diselenggarakan di Aceh Tengah dan Bener Meriah menjadi salah satu momen penting dalam mempromosikan kopi Aceh ke pasar nasional dan internasional. Sementara itu, Pemerintah Aceh juga meluncurkan program “Tanam Hijaukan Naggroe Aceh” (Tahiro) dengan target penanaman 3 juta pohon, sebagai upaya nyata dalam pelestarian lingkungan.
Momentum peringatan 20 tahun tsunami Aceh juga diisi dengan tema “Aceh Thanks The World,” sebagai bentuk penghargaan kepada dunia atas bantuan pascabencana. Acara ini menjadi pengingat akan kekuatan dan solidaritas global yang membantu Aceh bangkit dari salah satu bencana paling dahsyat dalam sejarah.
Prestasi lain yang patut dibanggakan adalah pencapaian Aceh sebagai peringkat kedua dalam Anugerah Keterbukaan Informasi Publik 2024. Nilai 98,31 yang diraih menempatkan Aceh dalam kategori informatif. Selain itu, program pemagangan internasional yang berhasil menempatkan sepuluh pemuda Aceh bekerja di luar negeri, serta pemasangan kaki palsu untuk masyarakat difabel, menjadi bukti nyata perhatian pemerintah terhadap peningkatan kualitas hidup warganya.
Pj Gubernur Safrizal ZA menyatakan bahwa semua capaian ini adalah hasil kerja keras semua pihak, dari pemerintah hingga masyarakat. Ia menegaskan komitmennya untuk terus melayani dan membawa Aceh menuju masa depan yang lebih baik.