Baitul Mal Aceh (BMA) telah menyalurkan bantuan pemberdayaan muallaf tahap kedua sebesar Rp1,68 miliar kepada 143 mustahik se Aceh.
Sebelumnya BMA telah salurkan bantuan serupa tahap pertama sebesar Rp 396 juta untuk 52 mustahik.
Adapun penyaluran tahap kedua secara simbolis dilakukan oleh Kepala Sekretariat BMA, Rahmad Raden di Gampong Pulau Baguk, Kec. Pulo Banyak, Kab. Aceh Singkil, Jumat (26/08/2022) sore.
“Tahun ini BMA menganggarkan dana zakat Rp6,4 miliar untuk kegiatan pada asnaf muallaf. Sedangkan untuk pemberdayaan muallaf ini, dana zakat yang telah dialokasikan sebesar Rp3,5 miliar,” kata Rahmad Raden.
Rahmad Raden mengatakan Pemerintah Aceh melalui BMA memberikan perhatian khusus kepada muallaf sebagai salah satu asnaf yang secara spesifik disebutkan sebagai kelompok penerima zakat.
Setiap tahunnya BMA menganggarkan bantuan untuk kelompok muallaf itu baik dalam bentuk beasiswa, pemberdayaan ekonomi maupun santunan muallaf baru bagi mareka yang baru ikrar syahadat sebagai muslim.
“Adapun program pemberdayaan muallaf ini merupakan sebuah keniscayaan yang harus kita pikirkan bersama untuk saudara baru kita agar para muallaf merasa diterima dan nyaman sebagai seorang muslim,” kata Rahmad Raden.
Ia menjelaskan program pemberdayaan muallaf ini bertujuan untuk memberikan jaminan terhadap pembekalan ilmu aqidah, syariah, ibadah serta keberlanjutan ekonomi keluarga muallaf.
“Semoga dengan bantuan ini kita mengharapkan para muallaf akan lebih tenang dan nyaman dalam menjalankan kewajiban ibadahnya sebagai umat muslim dan secara ekonomi menjadi mustahik yang mandiri dan produktif,” pungkas Rahmad Raden.