Pj Gubernur Aceh Dorong Agar Investasi Pulau Banyak Dilanjutkan

Penjabat (Pj) Aceh Achmad Marzuki melakukan pertemuan dengan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia di kantor Kementerian Investasi di Jakarta, Senin (22/08/2022).

Dalam pertemuan itu, Achmad Marzuki meminta dukungan serta dorongan dari Kementerian Investasi supaya dilanjutkan kembali investasi pariwisata di Pulau Banyak, Aceh Singkil.

“Kita ingin dukungan dari pak Menteri. Dan dapat memberikan tax holiday khusus untuk investasi tersebut,” kata Pj Gubernur Aceh.

Diketahui, beberapa waktu lalu pemerintah Aceh batal melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan pihak Murban Energy terkait investasi di Pulau Banyak, Aceh Singkil.

Rencana penandatanganan MoU ini dilaksanakan di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) pada Kamis (4/11/2021) bersamaan dengan Expo Dubai 2021. Rencana awal, penandatanganan ini akan turut disaksikan oleh Presiden RI Joko Widodo, namun investasi itu mengalami penundaan lantaran pihak Murban Energy belum siap.

Selain itu, Pj Gubernur Aceh juga meminta dukungan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun Lhokseumawe menjadi Net Zero Carbon KEK (KEK tanpa karbon) karena reservoir kosong di Arun dapat dijadikan penyimpan karbon yang dihasilkan industri di dalam KEK Arun. “KEK Arun akan menjadi lebih menarik setelah ditemukan migas di Blok Andaman,” sebutnya.

Begitu juga diharapkan proses perizinan di KEK Arun lebih mudah dan terpadu, terutama dalam pengurusan lahan untuk investasi dalam KEK, melalui kerjasama antar pemilik lahan dalam KEK dan BUPP, Patriot Nusantara Aceh agar kemudahan berusaha (ease of doing business) lebih optimal.

Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia mengatakan akan mendukung atas permintaan yang disampaikan Pj Gubernur Aceh. Terutama terkait dengan investasi pariwisata di Pulau Banyak.

Dukungan juga diberikan terhadap KEK Arun yang menjadi Net Zero Carbon KEK. Supaya ke depan reservoir kosong di Arun dapat dijadikan penyimpan karbon yang dihasilkan.

Sementara itu terkait kewenangan perizinan minerba dan asimetris lainnya, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia akan memerintahkan Deputinya untuk mengakomodir kewenangan khusus perizinan Aceh dalam sistem OSS dan terintegrasi dengan sistem database nasional, terutama database minerba (Mining One Data Indonesia-MODI).

Pada hari yang sama, ditempat yang berbeda Penjabat (Pj) Gubernur Aceh Achmad Marzuki mendorong PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) supaya memanfaatkan pelabuhan di Aceh agar pertumbuhan bisnis di Tanah Rencong lebih lancar.

Untuk itu, Pj Gubernur Aceh meminta ketersediaan fasilitas tangki untuk penampungan minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) di kawasan pelabuhan Malahayati, Krueng Raya, Aceh Besar, sebelum di kirim keluar Aceh melalui jalur laut.

“Kalau CPO volumenya sangat lumayan, itu kalau dibawa 150 truk tangki setiap malamnya menuju medan. Kita kewalahan di pelabuhan Malahayati itu belum punya tangkinya,” kata Achmad Marzuki dalam pertemuan dengan Direktur Utama (Dirut) Pelindo Arif Suhartono.

Sementara itu tambahnya, untuk pelabuhan Krueng Geukueh, Lhokseumawe yang berada di kawasan ekonomi khusus (KEK) Arun itu sudah memiliki tangkinya. Tapi tangki tersebut milik Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) yang pengelolaannya oleh PT Patriot Nusantara Aceh (Patna)

“Maka kami meminta dukungan dari Pelindo. Supaya nanti CPO bisa kirim keluar daerah baik ke Medan atau ekspor ke luar melalui pelabuhan Malahayati, Aceh Besar dan Krueng Geukueh Lhokseumawe,” ujarnya.

Menyikapi hal itu, Dirut Pelindo Arif Suhartono akan mendorong perusahaan pengangkut CPO supaya mengirim melalui pelabuhan Malahayati, Krueng Raya. Karenanya juga akan berdampak positif kedepannya.

“Tentunya yang pertama akan lebih murah pengangkutan CPO ke luar dari Indonesia.
Kedua selain lebih murah tentunya lalulintas di darat tidak akan terjadi terlalu padat, sehingga jalan juga tidak sering rusak,” sebutnya.

Ia menambahkan, menyangkut keberadaan tangki di KEK Arun dijanjikan akan menyelesaikan dengan LMAN, karena ada investor yang bersedia menyewa tangki tersebut.

Sementara, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh Ir Mohd Tanwier, MM mengatakan, dengan ada langkah tersebut maka nantinya akan banyak penambahan lowongan kerja baru di Aceh dan ini sungguh diharapkan oleh Aceh.

“Sebagai mana kita tahu kalau saat ini angka Inflasi di Aceh tinggi. Semoga dengan pertemuan ini nantinya dapat menurunkan tingkat inflasi dan menjadikan pelabuhan-pelabuhan di Aceh bergairah kembali,” jelas dia.

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads