Provinsi Aceh mengalami penurunan persentase kemiskinan. Seperti diakui Kepala Bappeda Aceh, T. Ahmad Dadek, turunnya angka kemiskinan hingga 0,89 persen yang kini tersisa 14,64 persen menjadi yang terbesar dalam sejarah Aceh. Di mana pada September 2019, angka kemiskinan Aceh juga turun ke angka 14,99 persen.
Penilaian Ahmad Dadek itu menanggapi laporan Badan Pusat Statistik (BPS) mengeluarkan data terbaru terkait profil kemiskinan di Aceh.
Dalam laporan itu, tercatat jika selama periode September 2021 hingga Maret 2022, persentase penduduk miskin di Aceh turun dari 15,53 persen menjadi 14,64 persen, atau turun sebesar 0,89 persen.
Penurunan angka kemiskinan itu terjadi baik di daerah pedesaan maupun di perkotaan. Di mana, kemiskinan di desa turun 1,17 poin atau dari 18,04 persen menjadi 16,87 persen. Sedangkan di perkotaan, persentase penduduk miskin turun sebesar 0,27 poin, atau dari 10,58 persen menjadi 10,31 persen.
“Pada Bulan Maret 2022, jumlah penduduk miskin di Aceh sebanyak 806,82 ribu orang atau 14,64 persen, berkurang sebanyak 43,4 ribu orang dibandingkan dengan penduduk miskin pada September 2021 yang jumlahnya 850,26 ribu orang atau 15,53 persen,” demikian seperti dikutip laporan yang dikeluarkan BPS pada Jumat 15/07 kemarin.
Dalam laporan itu disebutkan jika komoditi makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai garis kemiskinan, di antaranya adalah beras, rokok, dan ikan tongkol/tuna/cakalang. Sedangkan untuk komoditi bukan makanan yang berpengaruh terhadap nilai garis kemiskinan adalah biaya perumahan, bensin, dan listrik.
Kepala Bappeda Aceh, T. Ahmad Dadek, mengatakan turunnya angka kemiskinan hingga 0,89 persen yang kini tersisa 14,64 persen menjadi yang terbesar dalam sejarah Aceh. Di mana pada September 2019, angka kemiskinan Aceh juga turun ke angka 14,99 persen.
Selama periode tahun 2017 sampai dengan 2021, persentase penduduk miskin di Aceh menunjukkan kecenderungan menurun. Pada Maret 2017, persentase penduduk miskin Aceh mencapai 16,89 persen. Angka ini turun menjadi 15,92 persen pada September 2017. Kenaikan persentase penduduk miskin terjadi pada Maret 2018 yaitu menjadi 15,97.
Pada periode September 2018 sampai dengan Maret 2020 persentase penduduk miskin di Aceh menunjukkan penurunan, yaitu dari 15,68 persen (September 2018), 15,32 persen (Maret 2019), 15,01 persen (September 2019), 14,99 persen (Maret 2020) sementara pada September 2020 naik menjadi 15,43 persen.
Selanjutnya, pada Maret 2021 turun menjadi 15,33 persen. Kemudian, pada September 2021 mengalami kenaikan menjadi 15,53 persen. Kenaikan itu terjadi karena faktor pandemi covid-19 yang mendera dunia, termasuk Aceh. Terakhir, kini angka terbaru pada Maret 2022, persentase penduduk miskin mengalami penurunan menjadi 14,46 persen, dan menjadi yang terendah dalam sejarah Aceh.