Green Qurban Rumah Amal USK, Bagi Daging Pakai “Tas Eumpang”

Rumah Amal Masjid Jamik Universitas Syiah Kuala sebagai lembaga zakat, infak dan sedekah Universitas Syiah Kuala kembali melaksanakan program kurban, Senin (11/07/2022).

Program rutin tahunan ini terselenggara bekerjasama dengan Masjid Salman ITB, Bank Syariah Indonesia KCP Darussalam, BKM Masjid Jamik Universitas Syiah Kuala, serta Lembaga Dakwah Kampus (LDK) FOSMA Universitas Syiah Kuala.

Lembaga yang memiliki tagline utama Memberdayakan dan Mengangkat Martabat ini menjadikan program kurban sebagai salah satu program unggulan karena dipastikan akan memberikan manfaat nyata dan kebahagiaan bagi masyarakat khususnya di hari Raya Idul Adha.

Dalam pelaksanaannya, Rumah Amal Masjid Jamik Universitas Syiah Kuala konsisten menerapkan konsep Green Qurban, yaitu konsep kurban yang ramah lingkungan dengan meminimalisir sampah dan plastik dengan penggunaan tas eumpang yang terbuat dari anyaman daun Iboh sebagai pengganti kantong plastik.

Wakil Direktur Rumah Amal yang juga Ketua Panitia kurban, Dr. drh. Hafizuddin, M.Si mengungkapkan bahwa penggunaan tas eumpang yang merupakan hasil karya di Kemukiman Cot Keueung selain ramah lingkungan juga sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat yang dapat meningkatkan pendapatan serta mengajakmasyarakat untuk menjaga lingkungan.

“Tas eumpang ini kita beri lapisan daun Jati pada bagian dalam sebagai pembungkus daging,” ujar Hafiz.

Ia menyebutkan bahwa pelaksanaan Qurban ini langsung dibantu oleh tim kesehatan hewan fakultas kedokteran hewan serta diawasi oleh satgas Penyakit ternak yang menyerang mulut dan kuku (PMK).

Proses penyembelihan berlangsung Senin (11/7) bertempat di pelataran Masjid Jamik Universitas Syiah Kuala mulai pukul 06.30 s.d 12.30 Wib yang dihadiri langsung oleh Rektor Universitas Syiah Kuala Prof. Dr. Marwan, M.Sc, Wakil Rektor III Universitas Syiah Kuala, Prof. Mustanir., M.Sc, sekaligus sebagai Ketua BKM Masjid Jamik Universitas Syiah, Direktur, Wakil Direktur dan segenap pengurus Rumah Amal Masjid Jamik, dosen, mahasiswa serta masyarakat di lingkungan Universitas Syiah Kuala.

Total hewan kurban berjumlah 18 (Delapan Belas) ekor yang terdiri dari 7 (Tujuh) ekor sapi dan 11 (Sebelas) ekor kambing dengan total penerima manfaat kurban sebanyak 409 orang.

Direktur Rumah Amal Masjid Jamik USK, Tedy Kurniawan Bakri, M.Farm.Apt, menyambut baik pelaksanaan kurban yang dilaksanakan dengan pengawasan ketat oleh tim kesehatan dan satgas penyakit mulut dan kuku (PMK).

“Alhamdulillah hewan yang kita qurbankan sudah terseleksi dan aman dari penyakit mulut dan kuku, insyallah menjadi halalan dan thaiban bagi kita untuk dikonsumsi” Ujarnya.

Ia juga berterima kasih kepada semua pihak yang sudah terlibat dalam menyukseskan pelaksanaan green qurban baik dari pihak civitas akademika kampus universitas syiah kuala serta masyarakat yang terlibat.

Selain ramah lingkungan, Green Qurban Rumah Amal Masid Jamik Syiah Kuala juga memastikan kondisi kesehatan hewan yang akan dikurbankan. Untuk itu, Rumah Amal berkolaborasi dengan tim kesehatan hewan dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala yang terdiri dari Dr. drh. Dasrul, M.Si, drh. Dian Masyita, M.P, drh. Isa, M.Si.

“untuk memastikan kelayakan hewan haruslah sehat secara fisik, tidak cacat, serta cukup dari segi umur dimana untuk sapi dengan rentang umur 2 -3 tahun serta kambing dengan umur 1 – 2 tahun. Kriteria ini menjadi keabsahan dalam pelaksanaan qurban” Tegas drh. Isa sebagai koordinator tim kesehatan green qurban tahun ini.

Prof. Dr. Ir. Alfiansyah Yulianur, BC selaku pengurus BKM Masjid Jamik Darussalam mengungkapkan bahwa, Program Qurban ini adalah syariat nabi Ibrahim yang diturunkan kepada kita, sebagai jalan dalam pembuktian iman kita kepada Allah dengan melaksanakan perintah qurban ini.

“Mari kita terus melaksanakan qurban ini setiap tahun sebagai iktiar dalam meraih kebaikan dan kemajuan bagi kita semua,” tambahnya.

Program qurban dengan konsep green qurban ini memuat beberap keunggulan seperti pengawasan oleh tim kesehatan terhadap hewan qurban agar terhindar PMK, Menggunakan wadah yang ramah lingkungan, berisi edukasi bagi masyarakat tentang qurban ramah lingkungan serta daging disalurkan kepada fakir dan miskin di sekitar lingkungan kampus serta kepada mahasiswa yang tidak pulang.

Selain Program Green Qurban terdapat juga Program Amal Pemberdayaan lainnya seperti Program Pemberdayaan Masyarakat Dhuafa (P2EMD) yang bekerjasama dengan lembaga LPPM Universitas Syiah Kuala dan Program Seribu Ternak Bebek bagi masyarakat kurang mampu. Program Amal Kemanusiaan mencakup program Rumah Amal Peduli Sigra, Dana Solidaritas Ummat, Bantuan Darurat, dan Pinjaman Tanpa Syarat. Sedangkan Program Amal Syiar Islam diantaranya adalah Santunan Da’i Perbatasan serta Beasiswa dan Santunan Muallaf.

Terakhir, Progam Amal Pendidikan meliputi Beasiswa Syiah Kuala, Beasiswa Prestasi Rumah Amal (BPRA), Beasiswa Santri, Beasiswa Mahasiswa Internasional, dan Beasiswa Orang Tua Asuh serta Beasiswa Bantuan Dana Pendidikan (SPP) yang proses pendaftarannya berlangsung hingga 25 Juli mendatang. Keseluruhan program tersebut ditujukan kepada massyarakat kurang mampu baik di internal maupun eksternal Universitas Syiah Kuala. Agar penyaluran manfaat kepada pihak eksternal lebih tepat sasaran, Rumah Amal menggandeng mitra strategis, diantaranya Forum Dai Perbatasan (FDP), YAKESMA Aceh, serta Pondok Tahfizh Qur’an dan Enterpreneur Darul Hikmah.

Rumah Amal terus berupaya menciptakan program-program terbaik dengan harapan lebih banyak manfaat yang dapat diterima oleh masyarakat serta mahasiswa yang membutuhkan, tentunya dengan dukungan dari seluruh muzakki dan donatur Rumah Amal.

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads