Warga Aceh diingatkan untuk segera melakukan vaksinasi Covid-19 sebelum keberadaan vaksin menjadi langka di Aceh.
Penegasan itu disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh Taqwallah, dalam kegiatan evaluasi vaksinasi dan pengelolaan Dana Desa yang diikuti seluruh keuchik, kepala puskesmas dan camat dalam wilayah Kota Banda Aceh, Kamis (11/11/2021).
Saat ini, kata Taqwallah, ketersediaan vaksin di Aceh memang masih aman. Namun jumlah persediaan di masing-masing lokasi vaksinasi tidak sebanyak dulu.
“Di beberapa lokasi di Aceh saat ini harus tunggu sampai seminggu setelah mendaftar baru bisa divaksin,” kata Taqwallah.
Masa tunggu tersebut menurut Taqwallah memang masih tergolong singkat dibandingkan dengan beberapa daerah lain di Indonesia.
“Di Jakarta misalnya, masa tunggunya jauh lebih lama dari Aceh,” kata Taqwallah.
Untuk itu Taqwallah mengingatkan para keuchik, camat dan kepala puskesmas untuk lebih pro-aktif mengajak warga menjalani vaksinasi. Taqwallah mengajak para keuchik untuk merangkul warga yang selama ini belum menjalani vaksinasi, agar segera melakukannya sebagai upaya mencapai kekebalan kelompok demi mengakhiri pandemi ini.
Lebih lanjut, Taqwallah juga meminta para keuchik untuk mendata warganya, guna memudahkan vaksinasi Covid-19. Pendataan dimaksudkan untuk mengidentifikasi warga yang sudah divaksin dan yang belum menjalani vaksinasi, termasuk untuk mengetahui warga yang memang tidak boleh divaksin berdasarkan keterangan dokter.
Vaksinasi Massal di BACH
Ketua Bidang Komunikasi Publik Satgas Covid-19 Aceh, Muhammad Iswanto, mengatakan, sebanyak 176 orang disuntik vaksin Covid-19 pada Kamis (11/11/2021) hari ini, di Banda Aceh Convention Hall (BACH).
Dengan penambahan itu, kini tercatat sebanyak 85.663 orang yang telah divaksin dalam gelaran yang dilaksanakan oleh Pemerintah Aceh itu.
Iswanto mengatakan, pada hari ini sebanyak 73 orang disuntik vaksin dosis 1 dan 102 lainnya dosis 2. Sebanyak 1 lainnya, ujar Kepala Biro Humas dan Protokol itu, merupakan mereka yang tertunda suntik beberapa waktu lalu.
Sementara sisanya, yaitu 1 orang merupakan mereka tenaga kesehatan yang disuntik dosis 3 vaksin moderna.
Iswanto menyebutkan, ribuan orang yang divaksin tersebut tidak lepas dari kerja keras para vaksinator. Mereka bekerja sampai sore hari, dengan tujuan melayani seluruh masyarakat Aceh.
Mereka lanjut Iswanto, telah menunjukkan dedikasi tinggi untuk menjaga rakyat Aceh sehingga tidak tertular virus covid-19.
Lebih lanjut, Muhammad Iswanto yang juga Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh, mengatakan, antusiasme masyarakat disuntik vaksin masih tinggi. Hal itu menandai bahwa masyarakat percaya akan adanya Covid-19 dan salah satu ikhtiar menghilangkan Covid adalah dengan cara vaksinasi. Mereka atau masyarakat yakin sepenuhnya vaksin yang digunakan aman dan halal.
“Usaha bersama vaksinasi ini bagian dari ikhtiar kita melawan dan memutuskan mata rantai Covid-19 di Aceh,” kata Iswanto.
Saat ini, lanjut Iswanto, masyarakat Aceh patut bersyukur. Angka kasus positif harian terus berkurang. Demikian juga dengan angka kematian. Semua itu, kata Iswanto karena disiplin masyarakat yang terus meningkat dan mereka yang mengikuti vaksinasi covid-19 juga semakin banyak.