Para keuchik di Aceh diingatkan untuk senantiasa mengutamakan membelanjakan uang dari Dana Desa di daerah masing-masing.
Tujuannya untuk menjaga perputaran uang dari dana desa tetap di wilayah perdesaan sehingga perekonomian desa bangkit.
Hal itu disampaikan Sekda Aceh Taqwallah saat melakukan evaluasi pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dan pengelolaan Dana Desa bersama seluruh keuchik di Kabupaten Pidie, Rabu (10/11/2021).
Selain diikuti para keuchik, acara yang berlangsung di Pidie Convention Center itu juga diikuti para camat dan Kepala Puskesmas.
Taqwallah menerangkan, di antara tujuan pemerintah menggelontorkan dana desa adalah untuk menjadikan perputaran uang lebih merata hingga ke pedesaan.
“Jaga baik-baik dana desa untuk membangun desa. Sayangi warga miskin. Ini kesempatan besar bagi keuchik untuk membangun perekonomian desa,” kata Taqwallah dalam acara yang juga diikuti unsur Forkopimdakab Pidie itu.
Jika ingin membangun infrastruktur, kata Taqwallah, pemerintah desa harus mampu menjaga perputaran uang dana desa dengan membeli produk-produk bahan bangunan di desa masing-masing.
“Usahakan belanjakan dana desa di desa masing-masing. Selemah-lemahnya belanjakan di kota kecamatan. Jangan langsung pilih belanja ke luar desa, ke luar kecamatan, apalagi belanja ke luar provinsi,” kata Taqwallah.
Selain itu, agenda utama Taqwallah dalam pertemuan terkait dana desa itu adalah untuk mengimbau para keuchik agar mempercepat pencairan Dana Desa tahap 1 tahun 2022. Dengan keseriusan dan tekad kuat aparatur desa, Dana Desa tahun 2022 ditargetkan harus masuk ke kas desa sebelum 10 Januari 2022.
Ia menyampaikan, tahun 2020 dan 2021 pencairan Dana Desa di Aceh menjadi salah satu yang tercepat secara nasional di Indonesia. Karena itu Taqwallah berharap kesuksesan tersebut dapat kembali diraih pada pencairan dana desa tahun 2022.