Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, dr. Taqwallah M.Kes., memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) percepatan vaksinasi Covid-19 bagi siswa usia sekolah, guru dan tenaga pendidik, di Ruang Rapat Sekda, Rabu (15/09/2021).
Rakor yang dilangsungkan secara virtual itu diikuti oleh para pimpinan Forkopimda Kabupaten/Kota, serta lintas pemangku kepentingan lainnya.
Mendampingi Sekda dalam rapat itu, Kepala Dinas Pendidikan Alhudri, Kepala Kanwil Kemenag Aceh Dr Iqbal, Kepala Biro Isra Usamah Elmadny, Kepala Biro Tata Pemerintahan M.Syakir, dokter spesialis anak, Dr. dr. Raihan SP.A, dan Koordinator vaksinasi massal Pemerintah Aceh yang juga Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Aceh, dr. Iman Murahman.
Taqwallah mengatakan, sedikitnya sekitar 577 ribu anak usia sekolah menjadi sasaran vaksinasi Covid-19. Sampai kemarin angka anak selesai divaksin yang masuk ke data Satgas Covid-19 Aceh masih sedikit.
Karena itu, Sekda mengajak semua pihak untuk mengajak para guru dan wali kelas berpartisipasi aktif menyukseskan program vaksinasi Covid-19. “Ini tantangan bagi kita pastinya. Ingatkan kepada semua bahwa vaksin ini adalah upaya pribadi setelah selama ini kita disiplin menerapkan 3M. Target kita vaksinasi Covid-19 bagi anak usia sekolah ini bisa mencapai 95 persen,” kata Sekda.
Taqwallah menyebutkan, jika di awal pelaksanaan vaksinasi terhambat karena keterbatasan stok vaksin, namun saat ini persediaan vaksin sudah mencukupi. “Dengan upaya dan usaha kita bersama, dan dukungan kuat dari TNI-Polri, saya yakin sebelum 30 September dosis 1 di atas 90 persen.”
Optimisme Sekda itu disampaikan setelah melihat upaya-upaya sebelumnya yang juga sukses diterapkan di lingkungan sekolah. Misal saja Gebrak Masker (GEMA), GENCAR, GEMAS dan GESID yang telah sukses dilaksanakan. “Kunci sukses berada di tangan bapak ibu dan bapak wali kelas. Saya yakin dalam sepuluh hari ke depan semua anak sudah divaksin,” kata Sekda.
Selain itu, Sekda meminta agar para guru juga mensosialisasikan pentingnya vaksinasi bagi anak kepada orang tua. Dengan demikian, tidak ada lagi alasan anak menolak vaksin covid-19 karena belum mendapatkan izin orang tua. “Jelaskan manfaat vaksin. Jika tidak kita tidak akan bisa sekolah tatap muka,” kata Taqwallah.
Terkait pelaksanaan vaksinasi, Sekda meminta pimpinan daerah bersama Muspika untuk merumuskan sesuai dengan kemudahan masing-masing. Vaksin bisa dilaksanakan di sekolah maupun di pusat kesehatan atau bisa juga dipusatkan di satu tempat. “Yang pasti harus ada dokter yang mendampingi, saran saya paling bagus adalah di Puskesmas. Terjamin dan vaksinnya tidak terbuang serta rantai dingin dari vaksin juga terjaga,” ujar Sekda.
Sekda tak lupa berterimakasih kepada seluruh pimpinan Forkopimda Kabupaten/Kota hingga unsur muspika yang telah bekerja dengan kompak. Dengan kerja sama semua pihak, Sekda yakin vaksinasi Covid-19 bagi anak ini juga akan berjalan sukses.
Sementara itu, dokter spesialis anak Dr. dr. Raihan Sp.A., dalam paparannya mengatakan, bahwa selama ini semua pihak sudah melakukan upaya yang paling maksimal, yaitu pencegahan penyebaran Covid-19. Berbagai upaya mulai dari menjaga jarak, memakai masker dan mencuci tangan telah dilakukan. Namun harus disadari belum ada obat yang ampuh melawan Covid. “Virus ini makhluk hidup. Tidak ada satu pun upaya pencegahan yang 100 persen bisa melindungi kita. Karena itu vaksin ini menjadi benteng terakhir dari upaya pencegahan yang kita lakukan,” kata dr. Raihan.
Dr. Raihan mengatakan jika vaksin sangat membantu melindungi diri khususnya anak, sehingga tidak terpapar atau tidak menularkan penyakit kepada orang lain.
Para bupati dan sekda Kabupaten/kota, dalam paparannya mengatakan bahwa mereka telah menjalankan Instruksi vaksinasi Covid-19 bagi anak. “Kita melakukan berbagai langkah, mulai dari jemput bola ke sentra masyarakat tertentu dan ke sekolah yang sulit menjangkau ke pusat kesehatan,” kata Sekda Simeulue.
Di Aceh Selatan, pelaksanaan vaksinasi usia sekolah dilaporkan telah mencapai 12,61 persen. “Hari ini juga berlangsung di beberapa sekolah. Kita terus berupaya dan bersinergi dengan Forkopimda dan muspika. Mohon dukungan semua pihak,” kata Bupati, yang tengah berada di SMA 1 Aceh Selatan.
Sementara Bupati Aceh Barat Daya Akmal Ibrahim mengatakan bahwa dengan tekad bersama, menyelesaikan target vaksinasi ini bisa dilakukan dengan cepat.
Rakor itu melibatkan para Bupati dan Walikota se Aceh, Dandim se Aceh, Kapolres se Aceh, Kakanwil Kemenag Aceh, Kadinkes Aceh, Kadisdik Aceh, Direktur RSUDZA, hingga Tim Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Kota dari seluruh instansi terkait.
Selain itu juga para Camat, Danramil, Kapolsek, Kepala Puskesmas, dan Kepala KUA Kecamatan se Aceh. Selanjutnya rakor juga akan diikuti Kepala Sekolah dan Dewan Guru SMP/MTs/SMA/SMK/MA/SLB se Aceh.
Upaya percepatan vaksinasi untuk anak sekolah tersebut dilakukan Pemerintah Aceh menindaklanjuti Surat Edaran Menteri Kesehatan RI Nomor HK.02.02/1/1727/2021 tanggal 30 Juni 2021.
Surat Edaran tersebut berisi tentang Vaksinasi Tahap 3 Bagi Masyarakat Rentan serta Masyarakat Umum Lainnya dan Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 bagi Anak Usia 12-17 Tahun.