Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, menyerahkan sapi kurban pemberian Presiden RI, Joko Widodo untuk masyarakat Aceh Besar yang akan disembelih pada hari Raya Idul Adha 1442 Hijriah, kepada Bupati Aceh Besar, Mawardi Ali, di halaman Masjid Agung Al Munawarah Kota Jantho, Minggu, (18/7/2021).
Sapi kurban Presiden itu berjenis simental cross angus. Sapi itu berasal dari peternak Aceh Besar di Gampong Cot Mancang dengan berat 1.021 kilogram atau 1,02 ton.
“Semoga daging kurban ini bisa menjadi penyemangat bagi saudara kita yang membutuhkan dan menjadi semarak perayaan Hari Raya Idul Adha ini,” kata Gubernur Nova.
Dalam sambutannya sebelum menyerahkan sapi tersebut, Nova menceritakan latar belakang kenapa dirinya memutuskan untuk menyerahkan sapi kurban pemberian presiden itu untuk masyarakat Kabupaten Aceh Besar.
Ia mengatakan, kebetulan saat beberapa waktu lalu pihak istana menghubunginya dan mempertanyakan ke kabupaten mana akan diserahkan sapi kurban tahun ini, ia sedang berada di Aceh Besar. Tepatnya di Gampong Lamkleng Kuta Cot Glie Aceh Besar, saat mengunjungi korban bencana.
“Saya tidak berpikir lama waktu mendapat berita adanya pemberian sapi kurban Presiden ketika sedang di Lamkleng. Karena itu saya tergerak untuk memberikannya kepada Aceh Besar, apalagi saat itu sedang mengunjungi masyarakat yang dilanda bencana,” kata Gubernur.
Menurut Gubernur, keputusannya untuk memilih Aceh Besar sebagai penerima tahun ini juga tidak terlepas dari rasa syukur yang selalu dimiliki oleh bupati, wakil bupati dan seluruh masyarakatnya. Sehingga nikmat itu bertambah.
Sebelumnya kala Idul Adha tahun lalu, sapi kurban Presiden RI untuk Kabupaten Subulussalam.
Kepada masyarakat Aceh Besar, Gubernur Nova juga menyampaikan ucapan selamat hari raya Idul Adha.
Diharapkan, Idul Adha itu menjadi momentum untuk berkurban. Di masa pandemi ini momentum tersebut sangat relevan untuk mengorbankan diri agar tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan agar jauh dari Covid-19.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Nova juga menepis isu larangan shalat hari raya Idul Adha di masjid pada tahun ini oleh Pemerintah Aceh yang bertebaran di media sosial. Ia menegaskan, isu tersebut adalah hoaks karena kebijakan itu tidak pernah dikeluarkan pemerintah.
“Hanya saja protokol kesehatan harus diterapkan secara ketat saat salat idul Adha digelar di masjid. Sebab kita masih dilanda Covid-19,” kata Nova.
“Bagi kita di Aceh ibadah ke masjid itu bagian dari vaksin untuk menaikkan imun,” lanjut Nova lagi.
Nova mengajak seluruh masyarakat Aceh untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan dengan ketat dalam segala aktivitas. Hal tersebut penting agar kebijakan PPKM Darurat tidak menular ke Aceh.
Bupati Aceh Besar, Mawardi Ali, mengucapkan terimakasih kepada Gubernur Aceh atas keputusannya memilih daerah yang ia pimpin untuk menerima sapi kurban Presiden itu.
“Sapi kurban pemberian Presiden ini umumnya untuk masyarakat Aceh dan pak gubernur mengkhususkannya untuk masyarakat di Aceh Besar,” kata Mawardi.
Mawardi mengajak masyarakat untuk terus bersyukur. Sehingga nikmat Allah akan bertambah.
Di momentum pelaksanaan Hari Raya Idul Adha ini, Mawardi mengajak seluruh masyarakat Aceh Besar untuk meningkatkan rasa kepedulian dan pengorbanan antar sesama. Ia mengajak masyarakat saling membantu di tengah jepitan pandemi Covid-19.
“Banyak yang tersendat akibat covid ini. Mari kita lihat saudara dan tetangga kita. Momentum Idul Adha ini adalah momentum untuk berbagi,” ujar Bupati.
Ucapan terimakasih juga disampaikan imam masjid Agung Al Munawarah Kota Jantho, Teungku Junaidi. Ia sangat bersyukur gubernur memberikan sapi kurban presiden itu untuk masyarakat Aceh Besar, tepatnya di Kota Jantho
Tgk Junaidi mengatakan, ia akan menjalankan amanah kurban tersebut dengan sebaiknya. Sehingga daging kurban nantinya dapat dirasakan oleh masyarakat yang benar-benar membutuhkan.
Hadir juga dalam acara penyerahan sapi kurban Presiden itu, Wakil Bupati Aceh Besar, Waled Husaini, Kepala Dinas Peternakan Aceh, Rahmandi, Kepala Dinas Syariat Islam Aceh, EMK Alidar dan Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh, Muhammad Iswanto, Sekda Aceh Besar dan sejumlah OPD terkait di Aceh Besar.