Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Aceh, Dyah Erti Idawati, mengingatkan para desainer muda dan model di Aceh untuk tidak melupakan nilai keislaman sebagai identitas dan budaya Bumi Serambi Mekkah dalam produk maupun gaya yang mereka tampilkan.
Hal tersebut disampaikan Dyah Erti saat mengunjungi pelatihan desain dan model fashion yang digelar Bank Indonesia Perwakilan Aceh dan Indonesian Fashion Chamber (IFC), di Hotel Rasamala Banda Aceh, Rabu, (9/6/2021).
Menurut Dyah, desainer dari Aceh harus selalu membawa identitas daerahnya dalam setiap produk pakaian yang mereka desain. Sehingga masyarakat yang mengenakan pakaian yang mereka desain dapat menampilkan citra Aceh yang berlandaskan syariat Islam.
“Tidak masalah desainnya modern dan mengikuti trend kekinian, tapi harus tetap mengandung unsur dan identitas keacehan. Itulah yang akan menjadi pembeda dan menarik perhatian pasar, itu pesan saya,” ujar Dyah.
Wanita yang juga Ketua TP PKK Aceh itu menambahkan, para desainer tersebut juga perlu mendengar masukan dan belajar dari berbagai pihak tentang apa yang dibutuhkan untuk merancang fashion yang trendy sesuai perkembangan zaman, namun tidak meninggalkan entitas keacehan. Dengan demikian produk yang mereka hasilkan juga sesuai dengan trend permintaan pasar yang makin selektif dan kompetitif.
Hal yang sama juga disampaikan Dyah untuk para peserta model fashion. Istri orang nomor satu di Aceh itu mengingatkan mereka untuk selalu membawa identitas Keacehan yang berlandaskan syariat Islam, dimanapun mereka berada, baik secara gaya, sikap maupun tampilan.
“Jangan anggap syariat Islam sebagai hambatan. Ingat banyak artis yang membawa Islam dan sukses diterima oleh banyak kalangan. Identitas Aceh ini unik dan tidak ada di tempat lain, kita harus bangga dengan Aceh,” kata Dyah.
Dalam kesempatan tersebut, Dyah mengingatkan kepada para peserta pelatihan desain maupun modeling untuk terus menekuni dan mempertajam bakat mereka di bidang tersebut. Sehingga mereka dapat berkembang dan tampil di tingkat nasional maupun internasional.
“Ingat, meskipun Anda tampil di tingkat nasional maupun internasional sekalipun, identitas keacehan jangan pernah ditinggalkan,” pungkas Dyah.