Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, Taqwallah mengajak seluruh elemen yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Aceh, terutama dari unsur Satuan Kerja Perangkat Aceh, untuk bersama-sama meningkatkan kinerja dalam upaya memutus rantai penularan Covid-19.
Hal itu disampaikan Sekda Taqwallah saat mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Sinergi Penanganan Covid-19 di Markas Kodam Iskandar Muda Selasa, Banda Aceh, 8 Juni 2021.
Sekda mengajak elemen Satgas untuk menyempurnakan berbagai langkah dan upaya penanganan Covid-19 yang telah dilakukan selama ini. Ia meminta jajaran Satgas untuk menguatkan semangat dan tekad bersama dalam peningkatan penanganan kasus Covid-19. “Kita akan sempurnakan lagi apa yang telah dilakukan. Teman-teman SKPA Saya harap terus meningkatkan upaya bersama untuk memutus rantai penularan dan penyebaran Covid-19,” ujar Sekda.
Rakor tersebut diikuti Pangdam Iskandar Muda dan jajaran, Kapolda Aceh dan jajaran, Kajati Aceh, Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekda Aceh, Asisten Bidang Administrasi Umum, Kepala Bappeda, Kadinkes Aceh, Karo Humas dan Protokol Setda Aceh, Kadis DPMG, Kadis Kominsa, Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat UNMUHA, serta sejumlah pejabat unsur terkait lainnya.
Rakor itu merupakan lanjutan dari kegiatan serupa yang digelar 31 Mei 2021 di Mapolda Aceh.
Harapan yang sama juga disampaikan Kapolda Aceh Irjen Pol Drs Wahyu Widada, M.Phil yang tampil sebagai pembicara pertama pada rapat tersebut. Kapolda berharap pertemuan itu melahirkan solusi untuk sejumlah persoalan, terkait penanganan Covid-19, terutama terkait langkah-langkah penanganan yang telah dilakukan namun belum maksimal.
Kapolda juga menyorot angka kematian di Aceh yang disebut relatif tinggi dan berada di atas rata-rata nasional. Tingkat kematian akibat Covid-19 di Aceh disebut 3,88 persen, berada di atas nasional yang sebesar 2,78 persen. Hal itu, kata Kapolda, menjadi tanggung jawab bersama untuk dapat menekan persentase angka kematian.
Untuk itu, Kapolda mengajak seluruh elemen Satgas untuk memetakan berbagai persoalan dan kendala di internal Satgas masing-masing, sehingga upaya penanganan Covid-19 dapat berjalan maksimal. “Sudah 600 lebih yang meninggal. Ini angka yang sangat tinggi. Ini luar biasa,” ujar Kapolda.
Pada kesempatan itu Kapolda juga mengajak semua pihak untuk meningkatkan upaya bersama dalam memikul tanggung jawab penanganan Covid-19 di Aceh. Tugas penanganan Covid-19 kata Kapolda tak akan berhasil jika dilakukan sendiri-sendiri. Sebaliknya, semua langkah harus dilakukan secara terkoordinir secara bersama-sama.
Sementara Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Achmad Marzuki dalam rapat itu juga menyorot sejumlah hal terkait penanganan Covid-19 di Aceh.
Di antaranya menyangkut pembatasan aktivitas masyarakat, seperti terkait jam operasional warung kopi/cafe yang diperbolehkan hingga pukul 10 malam. Namun sebaliknya, menurut Pangdam, sejak subuh hari hingga pukul 10 malam warung-warung dan cafe justru terlihat dipenuhi pengunjung yang nongkrong.
Untuk itu Pangdam mengajak seluruh pihak untuk sama-sama bersinergi dalam penanganan Covid-19, sehingga benar-benar memberikan hasil yang maksimal.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Aceh dr. Hanif, dalam pemaparannya menyebutkan sejumlah angka terkait kondisi Covid-19 di Aceh. Di antaranya pertambahan jumlah kasus positif. Hingga Senin 07 Juni 2021, kata Hanif, tambahan kasus positif terkonfirmasi sebanyak 130 kasus, sehingga total kasus menjadi 16.195 kasus. Jumlah pasien meninggal dunia per 7 Juni 2021 juga bertambah sebanyak 8 jiwa, sehingga total menjadi 628 jiwa.
Selain itu, jumlah yang telah sembuh bertambah 189 orang sehingga total yang sembuh sebanyak 12.428 jiwa, dan jumlah yang masih dalam perawatan berkurang 67 jiwa, sehingga total yang masih dalam perawatan berjumlah 3.139 jiwa.