Sebanyak 22 lintas komunitas membentuk Forum Masyarakat Aceh Peduli Palestina (FORMAPP).
Pembentukan forum tersebut dilaksanakan dalam pertemuan lintas elemen masyarakat di Aula Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh bertujuan membantu Palestina, Lampeuneurut, Aceh Besar, Sabtu, 22 Mei 2021.
Tgk H Faisal Ali atau akrab disapa Lem Faisal selaku Ketua MPU Aceh memfasilitasi dan memimpin pertemuan lintas elemen masyarakat yang sudah menerapkan protokol kesehatan tersebut. Kemudian Lem Faisal menerima permintaan agar bersedia menjadi Ketua FORMAPP.
Adapun lintas komunitas tersebut yakni Aksi Cepat Tanggap (ACT) Aceh, MRI Aceh Besar, MRI Banda Aceh, FLDK Aceh, BEM FMIPA Aceh, LDK Ar-Risalah, FLP Banda Aceh, DPW Hidayatullah, BEM FKIP USK, KSO – IPPS, P2S, PII Aceh Besar, LDK Al-Mizan USK, Forma USK, ISKADA, Forkom Jaya, BEM USK, KAMMI UIN, PII Aceh, BEM UIN, dan FEBI UIN.
Dalam pertemuan tersebut akhirnya disepakati sebagai bentuk nyata kepedulian kepada Palestina adalah dengan mengirimkan ambulans pre hospital (APH) atas nama masyarakat Aceh senilai Rp 1.820.000.000. Ambulans tersebut dilengkapi fitur lengkap sehingga bisa digunakan melakukan operasi kecil dan memberikan penanganan intensif kepada pasien.
Ia menyampaikan bahwa tiga bulan ke depan FORMAPP akan melakukan penggalangan donasi dari masyarakat. Hasil penggalangan disalurkan melalui Aksi Cepat Tanggp (ACT) Aceh untuk pengadaan satu unit APH. “Melihat semangat masyarakat Aceh maka harapan kita menghadirkan ambulans insya Allah tercapai,” pungkasnya.
Lembaga atau komunitas di Aceh Besar yang ingin bergabung ke dalam FORMAPP dapat menghubungi Ustaz Hadi di nomor 085360077212. Sementara di kawasan Banda Aceh dan kabupaten kota lainnya dapat menghubungi Ibnu Khaldun di nomor 082290226503.
Ia menambahkan, kepedulian kepada Palestina perlu dikoordinasikan dengan baik. Sekarang isu berkembang banyak pengumpulan dana tidak tepat saran. Jika isu itu terus berkembang tanpa transparansi maka masyarakat dalam lima tahun ke depan menjadi apatis.
“Partisipasi dan kepercayaan masyarakat harus dijaga karena masih banyak saudara kita membutuhkan,” terangnya.
Ia menuturkan kalau ada orang masih nyinyir aksi membantu Palestina artinya dia belum paham. Di Palestina penduduknya muslim dan terdapat Masjid Al-Aqsha yang harus dilindungi oleh seluruh umat Islam di berbagai belahan dunia.
Kepala Cabang ACT Aceh Zulfurqan menuturkan bahwa rumah sakit di Gaza, Palestina mengalami kekurangan jumlah ambulans. Kebutuhan ambulans di sana mencapai 142 ambulans. Akibatnya ambulans tidak layak pakai lagi terpaksa digunakan.
“Jangan menyerah dan bosan membantu Palestina. Berikan ikhtiar terbaik melindungi Al-Aqsha,” ucapnya.
Ia menambahkan, alhamdulillah ACT mengantongi perizinan untuk melakukan penggalangan donasi. Hasil kedermawanan masyarakat terus menerus disalurkan kepada rakyat Palestina. Informasi maupun dokumentasi penyaluran bantuan dapat disaksikan di chanel youtube Aksi Cepat Tanggap, website act.id, dan instagram @act_aceh.
“Alhamdulillah, sejak berdirinya pada 21 April 2005, keuangan ACT setiap tahun diaudit dan selalui memperoleh predikat Wajar Tanpa Pengecualian,” imbuhnya.