Gubernur Aceh Nova Iriansyah, didampingi oleh Kepala Dinas Syariat Islam EMK Alidar, menerima kunjungan silaturrahmi Pengurus Daerah Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (PD KAMMI) Kota Banda Aceh, di kediamannya Meuligoe Gubernur Aceh, Selasa (16/3/2021).
Dalam pertemuan tersebut, Nova berpesan agar para mahasiswa Aceh khususnya KAMMI untuk tetap memegang teguh pendirian, dan tetap bersikap istiqamah dalam menjaga nilai idealisme supaya tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal negatif.
“Saya ingin kalian (mahasiswa) ini untuk terus berusaha istiqamah atau konsisten pada setiap tindakan yang ingin dilakukan,” kata Nova saat berdialog dengan para mahasiswa.
Menurut figur nomor satu di Pemerintah Aceh itu, sebagai generasi muda yang memiliki intelektualitas yang baik, serta pemegang tongkat estafet kepemimpinan negeri ini, mahasiswa harus menjunjung tinggi akhlak mulia sebagai cerminan diri dari umat muslim, sebelum akhirnya bisa berkecimpung dan memberikan kontribusi positif terhadap pembangunan daerah khususnya Aceh.
Namun demikian Gubernur Aceh itu menegaskan, sebagai mahasiswa sudah seharusnya tidak mudah percaya dan jeli terhadap isu-isu bohong atau hoax yang dapat menimbulkan fitnah hingga menimbulkan perpecahan. Yaitu dengan cara mengkaji lebih dalam serta mencerna isu-isu jahat dan provoktif tersebut dengan baik dan smart.
Bekerja on the track dan klarifikasi Kapal Aceh Hebat
Untuk itu melalui peran serta organisasi kepemudaan mahasiswa, kata Nova, diharapkan dapat memberikan dan membawa pemuda Aceh untuk bisa lebih maju dan melek terhadap kondisi daerah, dengan tetap berkata benar, santun, dan punya idealisme yang kuat, tanpa ada maksud atau ditunggangi oleh kepentingan pihak tertentu.
“Saya tidak anti kritik, tapi jika sudah fitnah sudah lain ceritanya. Pada dasarnya Gubernur dan Pemerintah Aceh itu bekerja berdasarkan perundang-undangan jadi saya tetap berusaha untuk bekerja normative dan on the track,” tandas Nova.
Gubernur Aceh itu mencontohkan seperti isu bahwa KMP Aceh Hebat yang dibeli Pemerintah Aceh merupakan kapal bekas. Padahal faktanya jauh dan bertolakbelakang dengan yang diisukan. Karena kapal milik rakyat Aceh itu telah tersertifikasi dan memiliki nomor IMO. Nomor yang wajib dimiliki setiap kapal baru, sebelum kapal tersebut diperbolehkan untuk berlayar.
“Bahkan saya yang didampingi Kajati Aceh saat itu ikut melihat dan melakukan pengelasan plat besi pertama, masa dibilang bekas, kalau bekas tidak bakal keluar nomor identifikasi kapalnya (IMO), tapi terbukti Aceh hebat memiliki IMO,” katanya.
Sementara itu, Ketua Umum Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Kota Banda Aceh, M Fathir Ma’ruf menyampaikan bahwa sebuah kehormatan bagi KAMMI Banda Aceh bisa berjumpa langsung dengan orang nomor satu di Aceh, setelah pergantian kepengurusan baru pada 3 Maret lalu.
Ia mengaku, sebagai salah satu organisasi kepemudaan Muslim di Indonesia khususnya Aceh, siap mewujudkan visi misi Aceh Hebat saat ini. “Kami siap bersinergi menuntaskan visi dan misi di sisa masa jabatan dan menunggu ajakan Pak Gubernur untuk bisa ikut terlibat dalam aksi pembangunan Aceh,” ujarnya.