Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) kembali laksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) Penanggulangan Bencana (PB) guna meningkatkan sinergitas penanggulangan bencana di Provinsi Aceh.
Pada Tahun 2021 ini Rakor PB mengangkat tema “Sinergitas Kunci Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana yang Efektif terpadu dan Menyeluruh”.
Acara yang berlangsung selama tiga hari dari tanggal 03-05 Maret 2021 dan bertempat di Hotel Oasis ini dibuka langsung oleh Kepala Pelaksana BPBA, Ilyas, Kamis (04/03).
Kepala Pelaksana BPBA, Ilyas, yang akrap disapa Abi dalam sambutannya mengakui peningkatan sinergitas dan kapasitas SDM baik dari segi keterampilan dan pengetahuan kebencanaan masih harus terus dilakukan.
“Kita sadar bersama bahwa kecendrungan kejadian bencana di Aceh setiap tahun meningkat”ungkap Abi Ilyas.
Lebih lanjut beliau meminta tiap daerah meningkatkan sinergitas program dan kegiatan, kerjasama dan koordinasi lintas sektor dan lintas wilayah administrasi dalam penanganan dan penyelenggaraan kegiatan kebencanaan.
Kalak BPBA berharap agar BPBA dan seluruh BPBD kabupaten/kota agar tetap solid dan kompak dalam memberi pelayanan penanggulangan bencana kepada masyarakat.
“Sinergitas bisa dicapai dengan silaturrahmi yang baik, saya tidak mau ada sekat-sekat antara unsur pelaksana Provinsi dan daerah” harap Abi.
Abi menambahkan Sinergitas adalah kunci penyelenggaraan penanggulangan bencana yang efektif, terpadu dan menyeluruh. Abi juga meminta tiap BPBA mengirimkan usulan kegiatan untuk Tahun 2022 agar bisa agar sinergitas kegiatan dan program akan terwujud.
“Setiap Kepala Bidang di BPBA akan memaparkan semua program dan kegiatan termasuk anggarannya, agar ada transparansi antara lintas BPBA dan BPBD” sebut Abi Ilyas.
Di samping itu, Menindaklanjuti arahan Presiden Republik Indonesia, pada pelaksanaan rapat koordinasi kebakaran hutan dan lahan Via Youtube kemarin, Rabu (3/3), ia berharap kolaborasi antar BPBD dengan TNI/Polri dan Instansi terkait di Kabupaten/Kota terkait kesipasiagaan menghadapi ancaman karhutla khususnya yang terjadi di daerah Aceh selama dua pekan ini, sangat dibutuhkan dan perlu ditingkatkan sinergitas .
Lanjut Abi Ilyas dalam sambutannya menyampaikan sinergitas dengan aspek Dunia pendidikan juga perlu terus ditingkatkan apalagi setelah disahkannya Qanun Pendidikan Kebencanaan di Aceh dimana mencakup banyak aspek yang penting seputar kebencanaan.
Misalnya pengenalan tentang potensi bencana yang ada di sekitar, histori bencana yang pernah terjadi, bentuk antisipasi, meningkatkan kesadaran tanda-tanda bencana, dampak bencana bagi individu, keluarga, dan komunitas, cara penanganan dalam kondisi bencana, serta bagaimana cara menyelamatkan diri dari bencana.
“Bencana dapat terjadi sewaktu-waktu tanpa bisa diprediksi sebelumnya, baik itu bencana alam ataupun sosial. Melalui pendidikan bencana, tidak berarti resiko dampak bencana dapat ditekan sehingg sama sekali tidak menimbulkan dampak. Tujuan dan harapan yang ingin dicapai melalui pendidikan bencana adalah mencapai minimal resiko dampak bencana” harap Abi Ilyas lagi menutup sambutannya.
Pada kesempatan yang sama, Henny Nurmayani, dalam laporannya menyebut bahwa maksud dan tujuan kegiatan ini adalah terbentuknya koordinasi atas permasalahan penanganan dan tata kelola PB di daerah, tersosialisasi perkembangan informasi-informasi baru terkait regulasi yang telah dikeluarkan Pemerintah Aceh serta meningkatnya koordinasi antar personil BPBD kabupaten/kota dan BPBA.
“Disela-sela materi Rakor nanti akan ada demo pengenalan alat Safety mandiri dari Konsultan Dunia Pemadam Indonesia” tutup Henny.
Terakhir, Rakor PB ini diharapkan dapat memperkuat kapasitas personil BPBD, mengindentifkasi masalah PB, memonitoring dan memberikan masukan terhadap permasalahan penanggulangan bencana di Aceh.