Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) kembali menyelenggarakan Training Kader Dakwah (TKD) bagi pemuda Aceh.
Kali ini TLD diselenggarakan bagi pemuda gampong berbasis Dakwah Ahlussunnah Waljama’ah di Kemasjidan Baitul Mukarram yang di ikuti oleh 30 peserta dari 4 desa dalam Kemukiman Kuta Reuntang Kecamatan Meurah Dua Kabupaten Pidie Jaya, Sabtu (27/2/21)
Tgk Bahri Ismail, S. Sos, sebagai salah satu Trainer dalam Training Kader Dakwah ini, mengatakan bahwa kegiatan Training ini yang merupakan program utama Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) dilaksanakan dengan dukungan penuh oleh perangkat desa dan tokoh-tokoh masyarakat ke 4 desa tersebut.
Training Kader Dakwah kali ini mengusung tema “Membangun Gampomg Sebagai Basis Dakwah Ahlussunnah Waljama’ah” dan menghadirkan 3 pemateri, yaitu Tgk Zulkarnaini Isba, S. Sos, Tgk Bahri Ismail, S. Sos dan Tgk Sabrul Jamil, serta di lengkapi oleh team instruktur Tgk Mursalin, Tgk Waliul Amri dan Tgk Khairurrijal. Kegiatan Training berlangsung mulai pukul 09.00 s/d pkl 17.00 WIB sore.
Dalam Kegiatan tersebut, peserta dijelaskan apa hakikat dari dakwah, serta dibekali dg materi ilmu fardhu ain dan Ahlussunnah Waljama’ah.
Kegiatan TKD ini awali dengan pembukaan oleh Tgk Tarmizi Judon atau yang dikenal juga dengan Abati Kuta Krueng yang merupakan Ketua Pengurus Wilayah HUDA Kabupaten Pidie Jaya.
Abati Kuta Krueng dalam sambutannya mengatakan bahwa TKD ini bertujuan melahirkan pemuda-pemuda yang siap jadi agen-agen kebaikan sebagai pemberi solusi untuk kemajuan dirinya dan lingkungan gampongnya. Mangajak keluarganya dan kenalannya mencintai kebaikan, ilmu dan dakwah.
Sementara itu, Tgk Bahri yang merupakan salah satu trainer menjelaskan bahwa dalam TKD ini dijelaskan bagaimana arti dakwah yang sesungguhnya. Format kegiatan dikemas dengan melempar pertanyaan kepada peserta tentang “apa yg terlintas dipikiran mereka saat mendengar kata-kata dakwah”.
Tgk Bahri menjelaskan bahwa dari sini diperoleh jawaban yang berfariasi dari peserta. Ada yang menjawab dakwah maulid, khutbah jum’at, majelis pengajian dan lain-lain.
Kemudian, sambung Tgk Bahri, trainer HUDA kembali menanyakan siapkah berdakwah. Mereka menjawab kami tidak bisa Teungku, kami belum mampu Teungku dan jawaban-jawaban lainnya.
Kemudian Trainer HUDA memberikan penjelasan bahwa dakwah itu mengajak bukan mengejek. Dakwah itu argumen bukan sentimen. Dakwah adalah mengajak orang pada jalan yang baik dengan cara yang baik dan melarang orang lain dari jalan yang salah dengan cara yang baik.
Dakwah itu, terang Tgk Bahri, tidak mesti harus ceramah maulid, dakwah itu bukan hanya khutbah jum’ah. Selama kita masih mau menyeru untuk amar makruf dan nahi munkar maka warung kopi juga lahan dakwah kita. Dimanapun kita berada juga bisa berdakwah.
Ketua Panitia TKD Tgk Barrar Muharram, berharap agar TKD ini tidak hanya berlangsung hari ini dan di tempat kami. Ia mengatakan bahwa pihaknya InsyaAllah siap menjadi motor penggerak untuk menjadi contoh bagi gampong-gampong lain agar pemuda di setiap gampong dalam Kabupaten Pidie Jaya dapat merasakan nikmat TKD ini.
Tu Sop : Musuh-musuh Islam Menyasar Pemuda Kita
Semengara itu, ketua PB Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) Tgk H Muhammad Yusuf A. Wahab (Tu Sop) dalam tausyiahnya saat menutup acara TKD secara resmi yang diikuti oleh 700 ratusan masyarakat dalam Kemukiman Kuta Reuntang, Tu Sop membakar semangat para pemuda dan jamaah yang hadir.
Tu Sop op menjelaskan bahwa kita hidup di zaman global sehingga kalau kita tidak kuat maka kita akan tergilas.
Tu Sop mengatakan bahwa TKD ini adalah salah satu jalan untuk memotivasi pamuda untuk mentukan masa depannya yang lebih baik. Agar menjadi pemuda yang terampil, punya tujuan hidup yang jelas dan pemberi manfaat untuk orang lain.
“Kita lihat hari ini, dakwah musuh-musuh Islam sasarannya adalah para pemuda. Pemuda disibukkan dan dilalaikan dengan game-game sehingga mereka lupa memperbaiki masa depannya yg lebih baik,” ujar Tu Sop.
Tu Sop juga memberikan contoh, bahwa terkadang banyak pemuda lalai dengan game-game sehingga terlupakan istri atau keluarga di rumah. Orang tua yang sedang sakit tidak teringat kemana dokter harus dicari untuk mengobati sang ibu yang sangat berjasa dalam hidupnya.
“Maka melalui TKD mari kita beri solusi untuk pemuda. Sebentar lagi mereka jadi tokoh, mereka jadi pemimpin. Tidak masalah jika mereka sudah dipersiapkan menjadi tokoh dan pemimpin yang baik. Tetapi bahaya sekali jika meraka tidak dibekali dan digembleng dengan baik dan akan menjadi malapetaka yang menimpa generasi kita kedepan, ” ungkap Tu Sop.
Drs Jailani Kadis Syariat Islam Kabupaten Pidie Jaya dalam sambutannya memberi apresiasi untuk pemuda kader dakwah. Ia mengatakan, Pemerentah Kabupaten Pidie Jaya siap mendukung untuk kesuksesan TKD ini yang merupakan program kerja HUDA Aceh.
Ia juga mengharapkan agar TKD ini bisa dilakukan di gampong-gampong lain. Jailani juga berharap agar Kader Dakwah yang telah dilatih hari ini semoga siap untuk terjun safari program Pemerentah Kabupaten Pidie Jaya di bulan Ramadhan mendatang.