Hasil monitoring Kepatuhan Protokol Kesehatan oleh Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) Nasional menunjukkan tingkat kepatuhan masyarakat memakai masker cenderung menurun di Aceh. Sementara kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19 bertambah lagi sebanyak 17 orang.
Hal tersebut disampaikan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani dalam laporan rutinnya kepada awak media massa di Banda Aceh, Kamis, 11/02/2021.
“Tingkat penurunannya mencapai 12%, hasil monitoring dua minggu terakhir,” kata pria yang akrab disapa SAG itu.
Ia menjelaskan, Hasil monitoring periode 25-31 Januari 2021, tingkat kepatuhan memakai masker sekitar 82,5%. Sedangkan hasil monitoring periode 1-7 Februari 2021 tingkat kepatuhan memakai masker turun sekitar 12% sehingga menjadi 70,6%. Sedangkan tingkat kepatuhan menjaga jarak pada periode yang sama justru meningkat dari 75% menjadi 80,3%.
Bila dilihat menurut kabupaten dan kota, lanjut SAG, presentase tertinggi kepatuhan memakai masker yaitu Kabupaten Aceh Selatan, mencapai 80,7%, dan yang paling rendah yaitu Kabupaten Aceh Besar dengan tingkat kepatuhan hanya 53,3%.
Sedangkan kepatuhan menjaga jarak yang paling tinggi Kabupaten Aceh Tengah mencapai 87,3%, dan yang paling rendah juga Aceh Besar, sekitar 61,8%.
Menurut SAG, data monitoring kuantitatif tersebut berguna untuk mengetahui hasil upaya bersama segenap komponen masyarakat di setiap daerah, tapi juga menggambarkan masih tidak efektif melindungi dari ancaman virus corona.
Virus corona dapat masuk ke dalam tubuh seseorang melalui mulut, hidung, dan mata, dan karena itu diwajibkan melindungi “segitiga wajah” tersebut.
“Perlindungan itu dapat diperoleh dengan cara menjaga jarak, memakai masker, dan juga mencuci tangan dengan sabun, dan ketiganya harus simultan,” ujarnya.
Menjaga jarak, jelasnya, untuk memperkecil peluang terkena percikan bersin orang lain. Sedangkan memakai masker yang baik dan benar untuk melindungi mulut dan hidung. Sedangkan untuk melindungi mata dianjurkan memakai perisai wajah atau face shiel—khususnya bagi yang risiko tinggi tertular, seperti tenaga medis.
Terakhir, mencuci tangan dengan memakai sabun tujuannya untuk membunuh virus corona yang menempel pada tangan usai menyentuh permukaan atau benda-benda tertentu yang telah tercemar dengan virus corona, seperti permukaan meja, gagang pintu, atau barang-barang infeksius lainnya.
“Pencegahan yang efektif harus dengan menjalankan 3M sekaligus secara konsisten dan disiplin,” tutur SAG.
Kasus Kumulatif
Lebih lanjut, seperti biasa, Jubir Covid-19 yang juga Jubir Pemerintah Aceh itu melaporkan kasus kumulatif Covid-19 di Aceh, sejak kasus pertama muncul pada 27 Maret 2020. Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 secara akumulatif sudah mencapai 9.390 orang.
Penderita Covid-19 yang masih dirawat di Aceh sebanyak 1.276 orang, yang sudah sembuh secara akumulatif sudah mencapai 7.736 orang, dan 378 orang dilaporkan meninggal dunia.
Kasus-kasus positif baru sebanyak 17 orang meliputi warga Kota Banda Aceh sebanyak 11 orang, Kabupaten Aceh Tamiang sebanyak tiga orang, Kota Langsa sebanyak dua orang, dan warga Kabupaten Aceh Besar sebanyak satu orang.
Sementara itu, lima penderita Covid-19 yang dirawat dilaporkan sudah sembuh, yakni warga Kabupaten Aceh Tamiang sebanyak tiga orang, warga Kota Banda Aceh dan Kota Langsa, sama-sama satu orang.
“Alhamdulillah, tidak ada penambahan penderita Covid-19 yang meninggal dunia,” tambahnya.
Kemudian SAG merinci, kasus-kasus probable di Aceh yang secara akumulasi saat ini sudah sebanyak 660 orang. Dari jumlah kasus probable tersebut, 18 orang dalam penanganan tim medis (isolasi RS), 583 sudah selesai isolasi, dan 59 orang meninggal dunia.
Sedangkan jumlah kasus suspek di seluruh Aceh hari ini telah mencapai 6.889 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 6.533 orang sudah selesai masa isolasi, 294 orang dalam proses isolasi di rumah, dan 62 orang isolasi di rumah sakit.