Pemerintah Aceh meluncurkan buku Dana Otsus Abadi yang berisi kumpulan data penggunaan dana otsus sejak tahun 2008 hingga 2020.
Buku tersebut juga memuat data pembangunan berbagai proyek penting yang telah memberikan dampak cukup signifikan bagi perkembangan Aceh.
Peluncuran buku “D.O.A, Dana Otsus Abadi” berlangsung di Gedung Serbaguna, Seta Aceh, Kamis (14/1/2021).
Kegiatan itu dipimpin Gubenur Aceh Nova Iriansyah, serta diikuti Sekda Aceh Taqwallah serta para asisten dan seluruh Kepala Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA).
Buku setebal 105 halaman itu dikhususkan sebagai pedoman para Kepala SKPA dalam mengikuti perkembangan Dana Otsus di Aceh.
Buku tersebut juga memuat data penurunan angka kemiskinan di Aceh yang sangat dipengaruhi oleh keberadaan dana Otonomi Khusus, Dana Alokasi Umum, Pendapatan Asli Daerah dan dana lain-lain, dari tahun 2000 hingga tahun 2020.
Dalam buku itu disimpulkan, dengan total jumlah Dana Otsus yang dianggarkan sebesar Rp. 88,7 Triliun, DAU sebesar Rp.19,47 Triliun, PAD sebesar Rp.31,55 Triliun dan dana lainnya sebesar Rp.40,12 Triliun, yang telah didistribusikan selama 10 tahun ini, angka kemiskinan di Aceh yang awalnya 15,20% pada tahun 2000, sempat tertinggi pada tahun 2002 dan 2003 sebesar 29,83%, lalu perlahan menurun hingga 14,99% pada tahun 2020.
Selain pengentasan kemiskinan, dalam buku itu juga dijelaskan bahwa Dana Otsus telah memberikan kemajuan yang cukup signifikan di bidang pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur, pendidikan, sosial dan keistimewaan Aceh, kesehatan dan pemberdayaan ekonomi.
Gubernur Nova pada peluncuran buku itu mengatakan, keberadaan otsus Aceh harus dilihat secara jujur dan menyeluruh dimana penyerapannya dari tahun ke tahun semakin besar dan semakin mempercepat pencapaian positif terhadap pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
“Agar semua pihak dapat melihatnya secara menyeluruh,” ujar Gubernur seraya meminta pihak-pihak yang mengkritik keberadaan Otsus Aceh agar melihatnya secara utuh.
Gubernur Nova dalam pertemuan itu juga membahas sejumlah hal terkait kondisi kekinian Aceh. Di antaranya mengenai perkembangan situasi Covid-19 di Aceh.
Gubernur meminta semua SKPA dan pihak terkait lainnya meningkatkan langkah-langkah pencegahan dan dalam upaya memutus mata rantai penularan virus tersebut.
Terkait program vaksinasi Covid-19, Gubernur juga menyampaikan bahwa Aceh telah siap untuk melakukan vaksinasi. Kepada seluruh SKPA dan para pihak yang terlibat diminta benar-benar mempersiapkan diri dalam menyukseskan vaksinasi.
Gubernur juga meminta hal-hal mendasar terkait protokol kesehatan untuk benar-benar diperhatikan, seperti pemakaian masker, menjaga jarak, mencuci tangan serta langkah-langkah dalam menjaga kebersihan lainnya.