Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, meminta kepada pihak manajemen tiga rumah sakit milik Pemerintah Aceh untuk terus melakukan reformasi pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Ia mengatakan, masyarakat berhak memperoleh pelayanan kesehatan berkualitas.
Ketiga rumah sakit itu, yaitu, Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA), Rumah Sakit Ibu dan Anak ( RSIA) dan Rumah Sakit Jiwa Aceh.
Hal tersebut disampaikan Gubernur saat menggelar pertemuan dengan Direktur dan Dewan Pengawas ketiga rumah sakit Pemerintah Aceh dalam rangka penandatanganan Rencana Bisnis Anggaran (RBA), di Pendopo Gubernur Aceh, Senin, (11/1/2021) malam.
Nova mengatakan, salah satu hal penting dalam meningkatkan pelayanan kesehatan adalah sinergi dan kolaboratif antar ketiga rumah sakit. Ketiga rumah sakit tersebut harus saling membantu mengisi keperluan dan kekurangan. Contohnya, jika ada kekurangan tenaga ahli di satu rumah sakit, maka dapat dibantu tenaga ahli dari rumah sakit lainnya.
“Dengan begitu, kehadiran tiga rumah sakit Pemerintah Aceh ini bisa memberikan pelayanan kesehatan yang maksimal,”ujar Nova.
Menurut Nova, upaya untuk memuaskan semua pihak memang sulit dilakukan. Namun demikian, keluhan yang datang selama ini harus diminimalisir meskipun tidak dapat dihilangkan sama sekali. Paling tidak, dari hari ke hari keluhan tersebut berkurang.
Dalam kesempatan yang sama, Nova juga mengingatkan agar pengadaan dan pemanfaatan alat kesehatan rumah sakit diperhatikan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan pengguna. “Sebab banyak laporan yang saya terima selama ini , dalam hal pengadaan alat kesehatan, kurang koordinasi dengan dokter spesialis.”
Kemudian, Gubernur Nova juga berharap penuh kepada Dewan Pengawas rumah sakit dalam mengontrol pelayanan dan pengelolaan rumah sakit. Ia meminta pengawas agar lebih tajam dan detail memberikan rekomendasi konkrit kepada para direktur. Sehingga, para direktur dapat menindaklanjuti arahan atau rekomendasi tersebut sesuai dengan mekanisme yang berlaku.
Ikut hadir mendampingi Gubernur dalam pertemuan tersebut Sekretaris Daerah Aceh, Taqwallah, Asisten Bidang Keistimewaan dan Pemerintahan Sekda Aceh, M Jafar, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Aceh, Bustami Hamzah, Kepala Biro Hukum, Amrizal J Prang, Kepal Biro Humas dan Protokol, Muhammad Iswanto, dan Kepala Inspektorat Aceh, Zulkifli.
Pertemuan tersebut digelar dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Memakai masker dan menjaga jarak.