MUI Masih Tunggu Sinovac Lengkapi Dokumen untuk Sertifikasi Halal

Pemerintah telah merencanakan vaksinasi virus Corona untuk rakyat Indonesia pada akhir 2020. Sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) masih ditunggu sebelum vaksinasi bisa dilakukan. Untuk kehalalan, MUI masih menunggu Sinovac untuk melengkapi dokumennya.

“Kita masih berkomunikasi dengan produsen (Sinovac) untuk pemenuhan kelengkapan dokumen sebagai bahan dalam pembahasan fatwa,” kata Ketua MUI, Asrorun Niam Sholeh, kepada detikcom, Selasa (29/12/2020).

Masalah belum lengkapnya dokumen kehalalan yang perlu dibereskan Sinovac ini sudah mengemuka sejak 12 Desember lalu. Ternyata dokumennya belum lengkap juga sampai sekarang. Namun MUI terus mendorong agar vaksin halal terwujud.

“MUI terus mendorong percepatan ikhtiar perwujudan vaksin yang halal dan tayibah,” kata Niam.

Selain menunggu MUI, pemerintah menunggu izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebelum memvaksinasi rakyat Indonesia. MUI sendiri juga menunggu kajian BPOM.

“Secara bersamaan, MUI juga menunggu kajian aspek keamanan dari BPOM yang terus dilakukan. Halal dan tayibah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan,” kata Niam.

Sebelumnya, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pernah menargetkan proses vaksinasi COVID-19 bisa dilakukan akhir 2020. Namun kini, hingga Desember hampir selesai, vaksin belum juga disuntikkan.

“Kalau semuanya sesuai rencana Insyaallah kami ingin vaksinasi mulai akhir 2020 ini dan segera akan diikuti dengan meluasnya vaksinasi di seluruh negara pada tahun 2021,” ujar Luhut dalam acara US-Indonesia Investment Summit secara virtual, 11 Desember lalu.

Kala itu Luhut percaya diri proses vaksinasi COVID-19 bisa dimulai pada akhir 2020 atau pengujung Desember, asalkan semua proses pengujian di BPOM dan MUI berjalan lancar sesuai rencana. Vaksin dari Sinovac sendiri pertama kali tiba di Indonesia pada 6 Desember lalu.

“Minggu lalu Indonesia menerima 1,2 juta dosis vaksin dan saat ini BPOM melaksanakan pengujian pemeriksaan dan juga proses untuk para kandidat vaksin, ketika BPOM sudah menyetujui maka kami akan memulai pelaksanaan vaksinasi,” kata Luhut. Detik

#satgascovid19#ingatpesanibu#ingatpesanibupakaimasker#ingatpesanibujagajarak#ingatpesanibucucitangan#pakaimasker#jagajarak#jagajarakhindarikerumunan#cucitangan*#cucitangandengansabun

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads