Kasus COVID-19 terus mengalami peningkatan. Per hari ini ada lebih dari 6 ribu kasus COVID-19 yang tercatat, sehingga total kasus Corona di Indonesia sudah mencapai 629.429.
Zona merah yang pekan lalu hanya mencatat 47 kab/kota kini naik menjadi 64 kab/kota. Juru bicara Satgas COVID-19 Prof Wiku Adisasmito menekankan bahwa penularan Corona di masyarakat masih tinggi.
Meski banyak yang tertular Corona tidak menunjukkan gejala, beberapa pasien Corona ada yang mengalami kondisi fatal akibat COVID-19 hingga meninggal dunia. Wiku menjelaskan ada beberapa orang yang berisiko fatal saat tertular COVID-19.
Salah satunya yang memiliki penyakit penyerta seperti penyakit jantung. Mereka memiliki risiko kematian akibat COVID-19 berkali-kali lipat dibandingkan yang tidak mengidap jantung.
“Penyakit jantung memiliki risiko kematian 9 kali lebih besar dibandingkan dengan yang tidak memiliki penyakit jantung,” bebernya saat melakukan konferensi pers melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden Selasa (15/11/2020).
Selain penyakit penyerta yang membuat seseorang berisiko tinggi meninggal akibat COVID-19, usia juga menjadi salah satu faktor kondisi fatal pada pasien Corona. Usia yang paling rentan meninggal karena COVID-19 ditegaskan Wiku berada di rentang usia lanjut yaitu 60 tahun ke atas.
Namun, usia produktif juga memiliki risiko meninggal akibat COVID-19 cukup tinggi. Berikut detailnya.
Berdasarkan usia:
- 31-45 Tahun: 2,4 kali lipat lebih berisiko
- 46-59 Tahun: 8,5 kali lipat lebih berisiko
- 60 Tahun ke atas: 19,5 kali lipat lebih berisiko
Berdasarkan penyakit komorbid:
- Penyakit ginjal: 13,7 kali lebih berisiko
- Penyakit jantung: 9 kali lebih berisiko
- Diabetes mellitus: 8,3 kali lebih berisiko
- Hipertensi: 6 kali lebih berisiko
- Penyakit imun: 6 kali lebih berisiko
Detik
#satgascovid19#ingatpesanibu#ingatpesanibupakaimasker#ingatpesanibujagajarak#ingatpesanibucucitangan#pakaimasker#jagajarak#jagajarakhindarikerumunan#cucitangan*#cucitangandengansabun