Prosesi pelantikan Nova Iriansyah sebagai Gubernur Aceh definitif oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) mengutamakan protokol kesehatan COVID-19, karena itu undangan dibatasi.
“Pelantikan besok pagi diutamakan protokol kesehatan, makanya yang kita undang tidak ramai,” kata Asisten II Pemerintah Aceh, Teuku Ahmad Dadek di Banda Aceh, Rabu.
T Dadek mengatakan, para pihak yang diundang dalam pelantikan hanya 81 anggota DPR Aceh, kemudian 100 orang dari unsur keluarga Nova Iriansyah.
Bahkan, untuk para Bupati dan Wali Kota se Aceh juga tidak diminta hadir langsung, cukup menyaksikan secara virtual via aplikasi zoom meeting.
“Para bupati juga tidak hadir, via zoom saja. Karena ini memang kita utamakan protokol kesehatan,” ujarnya.
Selain itu, kata T Dadek, beberapa kegiatan dalam pelantikan ini dihilangkan, seperti pengucapan selamat, pemasangan pangkat dan tanda jabatan.
“Jadi hanya dilakukan penyerahan SK saja dengan sumpah jabatan, semua ini adalah untuk menjaga protokol kesehatan,” kata Dadek.
Sementara itu, Sekretaris DPR Aceh, Suhaimi menyampaikan sejauh ini persiapan upacara pelantikan sudah mencapai 80 persen. Teknis pengaturan tempat telah dikoordinasikan dengan tim protokoler Mendagri.
“Sudah 80 persen sesuai dengan koordinasi tim protokoler Kemendagri, karenanya tamu undangan dibatasi untuk mencegah COVID-19,” kata Suhaimi.
Seperti diketahui, Mendagri Tito Karnavian akan melantik Gubernur Aceh definitif dalam rapat paripurna DPR Aceh yang dilaksanakan pada Kamis, 5 November 2020.
Mendagri dijadwalkan sore ini tiba di Banda Aceh melalui Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang Aceh Besar. Antara
#satgascovid19#ingatpesanibu#ingatpesanibupakaimasker#ingatpesanibujagajarak#ingatpesanibucucitangan#pakaimasker#jagajarak#jagajarakhindarikerumunan#cucitangan*#cucitangandengansabun