Pemerintah sudah menyiapkan ratusan juta vaksin virus Corona atau COVID-19 dari berbagai negara. Namun muncul pertanyaan di masyarakat apakah vaksin itu halal?
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah sudah membahas hal itu dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Dia memastikan dalam kondisi pandemi vaksin-vaksin itu halal
“Terkait dengan hal-hal sudah dibahas dengan MUI dan karena untuk pandemi COVID-19 semuanya insyaallah halal, Halalan Thayyiban,” ucapnya dalam konferensi pers yang digelar BNPB secara virtual, Senin (12/10/2020).
Pemerintah sudah menghitung jumlah masyarakat yang masuk dalam daftar penerima vaksin. Total secara keseluruhan penerima vaksin sebanyak 160 juta orang dengan kebutuhan vaksin 320 juta dosis.
Untuk 2021, menurut Airlangga kebutuhan vaksin sudah diamankan untuk 135 juta orang dengan ketersediaan pasokan vaksin sekitar 270 juta untuk 2021. Sisanya akan didorong di 2022.
Pemerintah tengah melakukan negosiasi kepada AstraZaneca untuk pengadaan 100 juta dosis vaksin. Untuk pengadaan itu pihak AstraZaneca meminta DP 50% sebesar US$ 250 juta atau setara Rp 3,67 triliun (kurs Rp 14.700).
“Sekarang Menkes maupun Menteri BUMN sedang negosiasi final dengan AstraZeneca dan kita menyiapkan untuk pengadaan 100 juta dan untuk itu diperlukan down payment sebesar 50% atau US$ 250 juta,” kata Airlangga.
Selain itu pemerintah juga tengah melakukan finalisasi untuk pemasok vaksin lainnya. Untuk Sinovac sudah ditentukan jadwal pengadaan untuk vaksin sebanyak 143 juta dosis.
“Ini seluruhnya nanti awalnya bekerja sama dengan Bio Farma, dan Sinofarm itu sekitar di tahun 2020 15 juta dosis. Kemudian terkait Cansino ini menjanjikan kita sekitar 100 ribu dosis di akhir Desember dan tahun depan sekitar 15 juta dosis,” tambahnya. Detik
#satgascovid19#ingatpesanibu#ingatpesanibupakaimasker#ingatpesanibujagajarak#ingatpesanibucucitangan#pakaimasker#jagajarak#jagajarakhindarikerumunan#cucitangan*#cucitangandengansabun