Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, menerima piagam penghargaan dari Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI.
Penghargaan itu diterima Plt Gubernur Aceh sebagai salah satu pemangku kepentingan yang peduli dan mendukung konservasi satwa liar di Aceh.
Penghargaan yang diserahkan oleh Dirjen KSDAE itu diterima langsung Plt Gubernur Nova, di Hermes Palace Hotel, Banda Aceh, Selasa (4/8/2020).
Selain Plt Gubernur, penghargaan tersebut juga diberikan untuk Wali Nanggroe Aceh, Ketua DPR Aceh, Kapolda Aceh, Pangdam Iskandar Muda, Bupati Aceh Tamiang, Bupati Pidie, Bupati Bener Meriah dan Bupati Aceh Timur.
Penghargaan juga diberikan untuk sejumlah individu dan organisasi lainnya yang telah berperan mendukung langkah-langkah konservasi satwa liar di Aceh.
Plt Gubernur Aceh, dalam sambutannya mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan Ditjen KSDAE itu patut didukung dan diapresiasi. Sebab, selain memberi penghargaan terhadap kerja-kerja yang telah dilakukan kelompok masyarakat selama ini, kegiatan tersebut juga dapat menjadi cambuk agar semua pihak lebih aktif menjaga kelestarian lingkungan Aceh.
“Dengan kegiatan ini, ekosistem dan keseimbangan alam di daerah kita tentu akan terjaga lebih baik, ” kata Nova.
Nova mengatakan, Aceh merupakan daerah yang kaya akan keanekaragaman hayati. Hampir semua satwa yang terdapat di Pulau Sumatera terdapat di Aceh.
“Sebagian dari satwa itu terancam punah, dan benar-benar akan punah jika tidak ada tindakan untuk menyelamatkannya, ” kata Nova.
Menurut Nova, dengan luas area hutan Aceh yang mencapai 3,5 juta hektar, maka tidak mudah bagi pihaknya untuk melindungi semua satwa liar tersebut. Oleh sebab itulah, ia mengajak tiap individu dan kelompok masyarakat untuk bekerjasama melindungi satwa liar yang berada di Aceh.
“Pemberian penghargaan hari ini kepada sejumlah individu dan lembaga yang berperanmenjaga satwa liar di Aceh, pada dasarnya bertujuan untuk mendorong kita semua agar lebih kompak, optimal dan terkoordinir dalam melakukan upaya pelestarian satwa liar yang ada di daerah kita ini, “tutur Nova.
“Kita nyatakan perang terhadap semua tindakan yang
merusak kelestarian lingkungan dan pemburuan satwa liar.
Kita jadikan semangat perlindungan satwa liar ini sebagai
budaya bagi setiap warga, ” kata dia.
Sementara itu, Direktur Jenderal KSDAE, Wiratno, menyampaikan apresiasinya kepada semua pihak baik individu maupun organisasi yang telah berperan mendukung langkah-langkah konservasi satwa liar di Aceh.
“Konservasi Alam bukan hanya sekedar pekerjaan. Ia adalah jalan hidup yang dipilihkan Tuhan kepada kita. Maka bersyukurlah dengan cara bekerja ikhlas, bekerja keras, dan bekerja cerdas dalam menjalaninya, ” kata Wiratno.
Wiratno menyebutkan, upaya konservasi alam dan satwa liar harus dilakukan dengan lima konsep. Yaitu, kepedulian, keberpihakan, kepeloporan, konsistensi dan kepemimpinan.
Dalam kesempatan tersebut Plt Gubernur Aceh turut didampingi oleh Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh, Muhammad Iswanto, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Aceh, Sahrial, dan Staf Khusus Gubernur Aceh, Iskandar.