Hilal Tidak Terlihat di Aceh, 1 Syawal Minggu 24 Mei 2020

Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh memastikan hilal penentuan 1 Syawal 1441 H tidak terlihat di Aceh, Jumat, 22 Mei 2020 atau bertepatan dengan 29 Ramadhan 1441 H.

Hal itu berdasarkan hasil pemantauan hilal di pusat Observatorium Hilal Tgk Chiek Kuta Karang, Lhoknga, Aceh Besar dan 6 lokasi lainnya di Aceh.

Hasil observasi hilal di Pusat Observatorium Tgk Chiek Kuta Karang menunjukkan bahwa posisi hilal berada pada 287,80 derjat dari utara searah jarum jam dan tinggi hilal (-) 3,77 derjat di bawah ufuk.

Pelaksana Tugas Kakanwil Kemenag Aceh, Drs Djulaidi, M.Ag mengatakan, hasil tersebut telah dilaporkan ke Kemenag RI untuk dijadikan sebagai pedoman dalam sidang itsbat penetapan 1 Syawal 1441 H yang dipimpin langsung oleh Menteri Agama.

Menurutnya, ijtima (posisi bulan dan matahari pada satu garis lurus 0 derjat) baru terjadi pada Sabtu 23 Mei 2020 bertepatan dengan 30 Ramadhan 1441 H pukul 00:39 WIB, sehingga 1 Syawal jatuh pada Minggu, 24 Mei 2020.

Djulaidi menyampaikan bahwa hasil sidang isbat penetapan awal Syawwal 1441 H yang dipimpin oleh Menteri Agama Fachrul Razi di Kantor Kementerian Agama Jalan MH Thamrin No. 6, Jakarta, Jumat (22/5) menetapkan 1 Syawwal 1441H jatuh pada Minggu, 24 Mei 2020

“Melalui sidang itsbat, Menteri Agama RI telah menetapkan awal Syawwal 1441 H pada hari Minggu, 24 Mei 2020, karena tidak ada referensi hilal yang teramati di seluruh Indonesia, semuanya hilal berada dibawah ufuk,” kata Djulaidi didampingi Kabag TU, H Saifuddin SE dan Kabid Urais Binsyar, Drs H Hamdan MA.

Djulaidi juga menjelaskan, baik menggunakan konsep rukyatul hilal, imkanurrukyat (kemungkinan melihat hilal) dan konsep wujudul hilal (hisab) dapat dipastikan bahwa hilal masih di bawah ufuk pada 29 Ramadhan.

Ia menambahkan, berdasarkan laporan dari Kemenag RI, tidak ada referensi empirik visibilitas (ketampakan) hilal awal Syawal 1441H bisa teramati di seluruh wilayah Indonesia pada hari ini.

“Semua wilayah Indonesia memiliki ketinggian hilal negatif antara minus 5,29 sampai dengan minus 3,96 derajat. Hilal terbenam terlebih dahulu dibanding matahari,” katanya.

Ada 7 lokasi pemantauan hilal di Aceh di antaranya, Observatorium Tgk Chiek Kuta Karang Aceh Besar, Bukit Poly Komplek Perta Aron, Lhokseumawe, Gunung Cring Cran Aceh Jaya, Pantai Suak Geudeubang Aceh Barat, Pantai Lhok Keutapang Aceh Selatan, Pantai Teluk Dalam Simeulu, dan Tugu “KM. 0” Indonesia Kota Sabang.

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads