Dua santri asal Aceh yang belajar di Pondok Pesantren (Pompes) Al Fatah, Temboro, Magetan, Jawa Timur, positif COVID-19, dengan begitu sudah enam santri dari kluster Magetan positif setelah pulang kampung.
Juru bicara COVID-19 Aceh Saifullah Abdulgani, Selasa, mengatakan santri yang positif tersebut berinisial BD dan SK, mereka dinyatakan terjangkit virus corona berdasarkan hasil uji swab dari Badan Litbangkes Aceh.
“Saat ini sudah enam kasus baru COVID-19 di Aceh berasal dari kluster Temboro, Magetan, Jatim,” katanya di Banda Aceh.
Sebelumnya, empat santri asal Aceh Tamiang yang pulang kampung dari Magetan juga telah lebih dahulu dilaporkan terjangkit virus corona.
Menurut dia, pasien baru berinisial BD merupakan seorang laki-laki, asal Bener Meriah, 24 tahun, yang dirujuk ke RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh setelah hasil tes cepat dirinya menunjukkan reaktif.
Saat tiba di rumah sakit tim medis Pinere langsung mengambil sampel swab BD, selanjutnya dikirim ke Balai Litbangkes Aceh di Siron, Aceh Besar, dan hasilnya konfirmasi positif COVID-19.
“BD terkonfirmasi positif COVID-19 berdasarkan analisis swab dengan real time polymerase chain reaction. Bukan lagi hasil rapid test,” katanya.
Sedangkan santri berinsial SK merupakan warga Gayo Lues, 18 tahun, yang juga baru pulang dari Magetan. Setiba di Gayo Lues SK sempat dikarantina di balai latihan kerja (BLK) setempat.
Santri tersebut sempat diizinkan pulang karena tidak memiliki gejala. Namun, tim medis tetap melakukan tes cepat, ternyata SK menunjukkan gejala reaktif, sehingga terkonfirmasi positif COVID-19 melalui uji sampel swab.
“Kini SK sudah diisolasi di tempat karantina Pemkab Gayo Lues di BLK Blangkejeren,” katanya.
Secara kumulatif, di provinsi paling barat Indonesia itu tercatat 15 orang terkonfirmasi positif COVID-19, dengan rincian lima orang dalam perawatan, sembilan orang sembuh, dan satu orang meninggal dunia. Antara