Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Aceh punya satu unit Polymerase Chain Reaction (PCR) atau alat tes virus Corona berstandar World Health Organization (WHO). Unsyiah menyatakan siap untuk melakukan uji sampel COVID-19 di Tanah Rencong.
Rektor Unsyiah Prof Samsul Rizal mengatakan, kampus berjuluk Jantong Hate Rakyat Aceh ini sedang merampungkan persiapan untuk menjadi tempat pengujian serta penanganan virus Corona.
Ada dua lokasi yang disiapkan yaitu Laboratorium Infeksi dan Rumah Sakit Prince Nayef (RSPN) Unsyiah.
“Kita Unsyiah punya satu unit PCR. Awalnya, alat ini ditempatkan di Laboratorium Riset Terpadu Fakultas Kedokteran Hewan Unsyiah sebagai bagian dari penelitian akademik. Namun, melihat perkembangan virus Covid-19 di Aceh yang terus merebak, kami memutuskan memindahkan PCR ke Laboratorium Infeksi Unsyiah,” kata Samsul dalam keterangan kepada wartawan, Selasa (31/3/2020).
Samsul menjelaskan, Unsyiah menyiapkan Laboratorium Infeksi sebagai lokasi untuk pengujian tes COVID-19. Laboratorium ini didukung dengan fasilitas memadai dan ruangan yang sesuai tingkat keamanannya.
“Unit PCR yang dimiliki Unsyiah mampu menguji 96 sampel dalam kurun waktu 1 jam. Kehadiran alat ini diharapkan dapat membantu masyarakat dan Pemerintah Aceh dalam menangani wabah Corona, sekaligus mempersingkat waktu tempuh pemeriksaan yang selama ini dilakukan di Jakarta,” jelas Samsul.
Samsul mengaku akan segera menyurati Kementerian Kesehatan agar izin pengujian ini segera diterbitkan.
“Jika pun suatu saat Aceh harus isolasi dan jalur transportasi dibatasi, Insyaallah Aceh masih bisa melakukan pengujian, sehingga proses pengidentifikasian pasien positif COVID-19 dapat cepat diketahui,” ujarnya.
Selain itu, rumah sakit Unsyiah juga dipersiapkan sebagai rumah sakit darurat penanganan COVID-19. Rencananya rumah sakit tersebut bakal diperuntukkan bagi Pasien Dalam Pemantauan (PDP) dengan gejala ringan dan sedang.
Samsul berharap dua langkah Unsyiah ini dapat membantu masyarakat dan pemerintah mempercepat penanganan virus COVID-19. Menurutnya, kondisi saat ini membutuhkan kerja sama dari semua pihak agar situasi dapat kembali pulih seperti sediakala.
“Semua pihak harus mengambil peran untuk memberantas penyebaran virus ini. Kita tidak ingin keadaan semakin buruk. Untuk itu, butuh sinergi dan tolong menolong antar sesama,” ujar Samsul. detik.com