Masyarakat Kesenian Banda Aceh (MKB) melakukan audiensi dengan Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh. Pertemuan singkat ini berlangsung di Lantai III Gedung DPRK Banda Aceh, pada Rabu (04/03/2020).
Inisiator MKB, Din Saja pada kesempatan itu menyampaikan Kegiatan ini dilakukan sebagai ajang silaturahmi dengan anggota dewan yang baru serta menyampaikan berbagai aspirasi yang menyangkut dengan kondisi pelaku kesenian di Banda Aceh.
“Kami kesini ingin menyampaikan beberapa kegelisahan kami sekaligus berdialog seputar hal-ihwal kebudayaan, kehidupan kesenian dan berkesenian di Kota Banda Aceh. Salah satunya adalah kurangnya perhatian dan kepedulian terhadap seniman” kata Din Saja didampingi Mahdalena dari Rumoh Teater dalam pertemuan tersebut.
Sementara Ketua DPRK Banda Aceh, Farid Nyak Umar menyampaikan sebagai respon awal untuk menjawab persoalan dan kegelisahaan para pelaku seni di Banda Aceh pihaknya meminta pemerintah kota Banda Aceh melalui Dinas Pariwisata agar memberikan ruang kepada para seniman untuk terlibat dalam even – even Kota Banda Aceh.
“Kami meminta nanti Dispar Banda Aceh bisa mengajak para seniman untuk berkolaborasi sehingga mereka mendapatkan ruang yang terhormat, untuk berkarya jika selama ini ada tarian seni, ke depan juga perlu dipikirkan untuk penampilan puisi dan teater dalam mempromosikan wisata di Banda Aceh,” kata Farid Nyak Umar.
Di samping itu tambah Farid Nyak Umar pihaknya juga akan mencoba memfasilitasi dengan komisi terkait menggagas regulasi khusus untuk penguatan bagi pelaku seni di Banda Aceh. Diharapkan dengan adanya regulasi tersebut nantinya akan memberikan jaminan dan ruang yang lebih besar bagi pelaku seni nantinya.
Kepala Dinas Pariwisata Banda Aceh, Iskandar menyampaikan ini akan menjadi perhatian bersama untuk memberikan ruang dan menyediakan tempat bagi para pelaku seni di Banda Aceh baik teater maupun puisi untuk tampil.