Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh melalui Bidang Penerangan Agama Islam dan Zakat Wakaf (Penaiszawa) menggelar pembinaan dan pengkaderan terhadap Calon Muballigh Muda kader Dakwah, 07 s.d 10 Oktober 2019.
Kegiatan yang berlangsung di Hotel Grand Aceh Banda Aceh tersebut diikuti 24 Calon Muballigh perwakilan lembaga dan ormas se Aceh.
Kakanwil Kemenag Aceh, H M Daud Pakeh dalam sambutannya ketika membuka kegiatan, Senin (7/10) malam mengatakan dakwah memiliki kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan.
“Dengan dakwah dapat disampaikan dan dijelaskan ajaran Islam kepada umat sehingga mereka mengetahui mana yang haq dan mana yang batil,” ucap Kakanwil.
Oleh sebab itu, dakwah amatlah dibutuhkan oleh umat dan karenanya harus diperbanyak jumlah muballigh atau dengan kualitas memadai.
Menurut Kakanwil, banyak hal yang perlu dipelajari dan dipersiapkan oleh tenaga-tenaga mubaligh muda sebelum terjun ke masyarakat.
“Antara lain menguasai materi dakwah dengan benar, memperluas wawasan keilmuan maupun meningkatkan teknik serta metode dakwah, supaya para muballigh muda juga bisa menjadi panutan maupun teladan,” ungkap Kakanwil.
Kakanwil juga mengajak para calon muballigh untuk memahami moderasi beragama yang merupakan pemahaman Islam moderat, dengan gagasan menentang segala bentuk kekerasan, melawan fanatisme, ekstrimisme dan menolak intimidasi.
“Dengan moderasi beragama maka dakwah islam pun dilakukan dengan toleran, damai, dan santun, tidak menghendaki terjadinya konflik serta tidak memaksakan kehendak,” ucap Kakanwil.
Ia juga berpesan agar melalui pertemuan tersebut, perseta dapat membuat komunitas baru atau group channel sebagai wadah berbagi dan sharing informasi.
“Group penting sebagai tempat kita saling berbagi informasi dan tukar pendapat, kalau ada persoalan di lapangan dapat kita pecahkan dan cari solusi bersama, mudahan saudara semua menjadi duta dakwah bagi masyarakat Aceh,” pesan Daud Pakeh.