Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Aceh menggelar Rapat Kordinasi Teknis (Rakornis) Program Kependudukan, Keluarga berencana, dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) TNI, PKK, dan Mitra Lainnya, di Banda Aceh, 07 s.d 08 Oktober 2019.
Kegiatan yang digelar setiap tahunnya ini dibuka oleh Pangdam Iskandar Muda, Mayjen TNI Teguh Arief Indratmoko yang diwakili Asisten Teritorial (Aster) Kodam IM Kolonel Inf. Mohammad Yamin Dano dan dihadiri unsur TNI, dihadiri Wakil Ketua TP PKK Aceh, Dyah Erti Idawati, unsur TNI, Ketua PKK Kab/Kota, dan mitra kerja BKKBN lainnya.
Kepala Perwakilan BKKBN Aceh, Sahidal Kastri mengatakan, peran TNI pada program KKBPK yaitu pelaksanaan kegiatan TNI Manunggal KB Kesehatan, selain peningkatan capaian akseptor KB baru juga berperan pada program bakti sosial lainnya.
Sedangkan TP PKK perannya dalam pencegahan stunting di Aceh, sebutnya lagi, meningkatkan kesadaran masyarakat melalui penggerakan peran kader, pengembangan/pengorganisasian masyarakat, peningkatan upaya advokasi dan perencanaan yang mendukung pemberdayaan masyarakat, dan pemutakhiran data dan informasi.
“Pelaksanaan program KKBPK memerlukan dukungan, sinergitas, dan komitmen tidak saja dari kepala daerah, tetapi juga mitra kerja BKKBN seperti TNI dan PKK. hal ini untuk mewujudkan Sumber Daya Manusia, kesejahteraan, dan keluarga berkualitas di Kampung KB yang merupakan pelaksanaan miniatur program KKBPK itu sendiri, ” kata Sahidal.
Pangdam IM dalam pidato yang dibacakan Aster Kodam IM Kolonel Inf. Mohammad Yamin Dano mengatakan, program KKBPK salah satu bentuk kontribusi BKKBN dan TNI serta mitra kerja lainnya, untuk membangun kependudukan Indonesia agar tumbuh seimbang dengan daya dukung membangun kependudukan Indonesia agar tumbuh seimbang dengan daya dukung yang tersedia, sehingga bangsa Indonesia secara keseluruhan akan menjadi bangsa yang kuat sejahtera adil dan makmur.
Wakil Ketua TP PKK Aceh, Dyah Erti Idawati mengatakan, BKKBN adalah mitra kerja PKK Aceh, khususnya dalam operasional Posyandu dan penyuluhan KB di seluruh gampong di Aceh. Salah satu kampanye bersama adalah perwujudan keluarga sejahtera serta penurunan angka perceraian dan angka stunting. PKK Aceh kata Dyah, terus menunjukkan komitmen dalam penggalakan program Keluarga Berencana.
Lanjutnya, jika di luar Aceh program KB dilakukan untuk pengendalian kependudukan, maka di Aceh, PKK mengampanyekan persoalan ketahanan dan kesejahteraan keluarga. Karenanya sinergitas tiga organisasi yaitu PKK, TNI dan BKKBN, dinilai sangat cocok.
“BKKBN punya satu kader di setiap gampong. Begitu juga kita. Kita punya 30 kader di setiap gampong. Artinya kita punya 400 ribu kader PKK di seluruh Aceh. TNI juga punya kader sampai ke desa. Artinya, dengan adanya kemitraan ini, kita bisa sama-sama menjaga ketahanan keluarga hingga ke tingkat paling kecil,” ujarnya.