Baitul Mal Aceh Bantu 1.800 Fakir Miskin

Dalam bulan suci Ramadhan 1440 hijriah, Baitul Mal Aceh menyalurkan zakat kepada 1.800 mustahik dari keluarga fakir miskin di Aceh Besar.

Penyaluran bantuan tersebut diserahkan langsung secara simbolis oleh istri Plt Gubernur Aceh, Dr Ir Dyah Erti Idawati, Rabu (28/05/2019) di Masjid Al-Faizin, Lampeuneurut, Darul Imarah.

“Salah satu tujuan ibadah puasa adalah menumbuhkan kepedulian sosial kepada sesama. Puasa bukan semata-mata mendidik umat Islam menjadi orang yang saleh secara personal tapi juga saleh secara sosial,” ujar Dyah.

Di samping itu, dengan usaha peningkatan pendapatan masyarakat miskin secara terus-menerus akan memberi manfaat terhadap kebutuhan ekonomi masyarakat, sehingga ekonomi bangsa akan menjadi lebih kuat.

“Oleh karena itu, saya berharap agar langkah penyaluran zakat ini dapat diikuti dan dilakukan juga oleh Baitul Mal di seluruh Aceh,” tambahnya.

Plt Kepala Baitul Mal Aceh, Mahdi Ahmadi mengatakan program Santunan Ramadhan merupakan program rutin Baitul Mal Aceh setiap tahunnya. Program ini dibuat mengingat pada bulan Ramadhan dan menjelang lebaran kebutuhan masyarakat meningkat dari bulan lainnya.

“Untuk Program Santunan Ramadhan tahun ini sebanyak 1.800 mustahik dari 258 desa atau 7 kecamatan. Setiap mustahik mendapatkan bantuan berupa uang tunai sebesar Rp700 ribu,” kata Mahdi Ahmadi, Selasa (28/05/2019).

Bantuan ini juga sebagai bentuk kepedulian sosial pemerintah Aceh melalui Baitul Mal Aceh terhadap keluarga yang kurang mampu. Untuk Bantuan tersebut akan terus digilir kepada penerima yang berbeda setiap tahun.

“Dengan adanya pemberian bantuan konsumtif tersebut diharapkan dapat membantu meringankan beban ekonomi keluarga miskin di bulan Ramadhan,” tandasnya.

Sementara itu Kepala Sekretariat Baitul Mal Aceh selaku ketua panitia pelaksana kegiatan, Muhammad Iswanto mengatakan tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Jika sebelumnya bantuan dikasih dalam bentuk uang cash, tahun ini bantuan dikirimkan melalui rekening masing-masing mustahik.

“Sekarang hampir semua bantuan dikirim dalam bentuk nontunai, jadi amil zakat tidak membawa lagi uang ke pada mustahik, tetapi akan dikirim langsung ke buku tabungan mustahik itu sendiri agar lebih aman,” ujar Iswanto.

Tahun ini, untuk progam Santunan Ramadhan, Baitul Mal Aceh menganggarkan dana zakat sebesar Rp 1,2 miliar. Adapun Mekanisme pengambilan data ini pihak Baitul Mal menyurati Geuchik Gampong untuk dikirimkan nama-nama keluarga miskin, karena geuchiklah yang mengetahui siapa saja warganya yang miskin atau tidak.

Namun demikian, kata Iswanto tetap melalui mekanisme verifikasi berkas yang masuk ke Baitul Mal Aceh. Jika kedapatan bukan nama-nama orang yang kurang mampu yang dikirim ke Baitul Mal Aceh, maka petugas langsung mencoret namanya dalam daftar penerima bantuan.

“Jadi kita juga saat ini tidak bisa lagi membantu langsung mustahiq-mustahiq yang membawa proposal ke BMA karena semua program yang ada saat ini terintegrasi dengan Baitul Mal Kab/kota apalagi didukung dengan pengembalian zakat guru SMA/SMK yang setiap Tahunnya kita kembalikan untuk disalurkan sesuai aznaf di Kab/Kota se Aceh,” pungkasnya.

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads