Peringatan Hari Air se-Dunia harus dijadikan sebagai momentum untuk mengingatkan setiap individu, tentang pentingnya aksi nyata penyelamatan air.
Setidaknya ada 3 kiat sederhana yang bisa dilakukan sebagai upaya penyelamatan air, yaitu menghemat air, mengurangi pencemaran dan menanam air hujan.
Imbauan tersebut disampaikan oleh Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Aceh Helvizar Ibrahim, saat membacakan sambutan tertulis Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah, pada acara Seminar Hari Air Sedunia. Di Hermes Palace Hotel, Selasa (9/4/2019) pagi.
“Hari Air Sedunia yang kita peringati setiap tanggal 22 Maret ini harus dijadikan sebagai tonggak awal membangun kesadaran, bahwa kita perlu melakukan tindakan nyata untuk menyelamatkan air. Setidaknya, ada Tiga hal sederhana namun berdampak besar yang bisa kita lakukan untuk kelestarian air, yaitu mulai menghemat air, mengurangi pencemaran dan menanam air hujan,” ujar Helvizar.
Plt Sekda meyakini, jika ketiga kiat ini dilakukan secara bersama-sama, maka akan berdampak besar bagi upaya penyelamatan dan penghematan air, hal ini tentu akan memberi kesempatan kepada orang lain untuk menikmati air atau mandapatkan haknya terhadap air.
Selain itu, sambung Helvizar, langkah-langkah pengurangan pencemaran dan upaya menanam air hujan, yaitu dengan memperbanyak membuat biopori, maka setiap individu telah ikut dalam upaya menjaga kualitas dan kuantitas air yang berkelanjutan.
Helvizar juga mengingatkan, meski Indonesia negara tropis dengan curah hujan yang cukup tinggi, namun seluruh warganya harus tetap dengan ketersediaan air, karena pertambahan penduduk, penebangan hutan liar dan makin menipisnya cadangan lahan serta intensitas bencana seperti longsor, banjir dan kekeringan yang semakin tinggi menjadi ancaman serius bagi ketersediaan air baku di masa sekarang dan di masa depan.
“Oleh karena itu, saya berharap seminar ini menjadi bagian dari kampanye global tentang pentingnya air bagi kehidupan, dan menjadi bagian dari upaya kita bersama untuk tindakan perlindungan dan pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan,” sambung Helvizar.