Menteri Agraria dan Tata Ruang (ART) dan Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN), Sofyan A Djalil, mengingatkan kepada mahasiswa agar lebih berhati-hati dalam menerima dan menyebarluaskan informasi melalui media sosial, sebab jejak digital tersebut akan merekam seluruh aktifitas yang terhubung dengan internet.
Hal itu disampaikan Menteri Sofyan Djalil kepada wartawan usai memberikan kuliah umum di hadapan dosen dan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh, di Auditorium Prof Ali Hajsmy, Kamis (14/2/2019).
“Saya ingin sharing dengan mahasiswa bagaimana menghadapi dunia yang semakin hari perubahannya yang begitu cepat, terutama pada revolusi 4.0. Kita ingin mengingatkan kepada mahasiswa dan bagaimana pentingnya harus bijaksana dalam mengelola informasi, saya ingin memberikan perspektif kepada anak-anak generasi muda tentang perkembangan teknologi yang begitu cepat dan perubahan yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya,” kata Dia.
Sofyan Djalil menceritakan bagaimana merespon informasi-informasi hoax yang berkembang, sebagian masyarakat menelan hoax tersebut secara mentah-mentah, Ia berharap kepada mahasiswa sebagai agen perubahan dapat meneruskan informasi yang baik kepada masyarakat serta mengajak untuk tidak mudah menerima informasi tanpa tabayyun.
Menteri ART-BPN menjelaskan, bahwa media sosial sangat bermanfaat bagi kita saat ini, baik untuk belajar maupun untuk kebutuhan informasi sesuai dengan apa yang diinginkan, akan tetapi media sosial ini juga sangat berbahaya jika disalahgunakan.
“Saya ingatkan bahwa apa yang kita baca, yang ditulis, yang di upload, yang di-download dan apa yang ditonton, itu merupakan jejak digital. Jejak digital tersebut tidak pernah terhapus selama-lamanya, tidak pernah terhapus,” tegasnya.
Lebih lanjut kata Sofyan, di era revolusi 4.0 ini jika ingin mencari kerja, salah satu hal yang utama di telusuri adalah jejak digital kita, di sana akan terekam apakah se-seorang itu pemarah, extrimis, dapat bekerja sama, termasuk sikap dan apa saja hal lain dapat dilihat dari jejak digital masing-masing. saat ini dengan program dan system yang dikembangkan semua jejak digital dapat dicari dan diketahui.
Oleh karena itu, tambah Sofyan bahwa jika ingin sukses di masa depan, maka jaga betul apa yang anda tulis, jaga baik-baik apa yang anda forward, apa yang anda kirim dan bagikan dan seterusnya, semuanya akan tercatat pada system, kapan saja orang ingin melihatnya dapat diketahui dengan mudah.
“Media sosial yang kita pegang saat ini sangat luar biasa, baik dari sisi positif maupun negatifnya, mari kita tingkatkan nilai-nilai posistif dalam bermedsos”.
Rektor UIN Ar-Raniry, Prof. Dr. H. Warul Walidin, AK, MA mengatakan, UIN Ar-Raniry telah merancang sejumlah strategi yang realistis dan rasional dalam rangka pengembangan program-program akademik dan riset yang sejalan dengan konteks revolusi industry 4.0, antara lain integrasi, excellensi dan entrepreneurship.
Dalam rangka merealisasi program tersebut kata Rektor, kita berharap Menteri ART-BPN, Dr. Sofyan Djalil dapat memberikan pencerahan kepada civitas akademika UIN Ar-Raniry, melalui kuliah umum yang disampaikannya dengan judul Kesiapan Indonesia Menghadapi Revolusi Industri 4.0, kegiatan tersebut disambut baik oleh masyarakat kampus UIN Ar-Raniry.
“Banyak Perguruan Tinggi di era trknologi industry 4.0 dan ke depan 5.0 lemah dibidang technological dan communication skill, leadership, creatifity and problem solving skill, appreciate behavior and attitude, responsibility, team work, ethics, hardworking, smart working, maka dengan kuliah umum tersebut akan mendapatkan pencerahan tentang posisi perguruan tinggi era 4.0,” kata Warul.