Jembatan Bailey Selesai, Lintas Bireuen – Takengon Kembali Normal

Pelaksana Tugas Gubernur Aceh Nova Iriansyah, mengapresiasi respon cepat Balai Pelaksanaan Jalan Nasional, dalam menanggulangi bencana amblasnya jembatan Gampong Jamur Ujung Kecamatan Wih Pesam, pada 19 Desember lalu. Mulai hari ini, BPJN akan menyelesaikan pembangunan Jembatan Bailey sehingga arus lalu lintas Bireuen–Takengon kembali normal, Senin (1/1/2019).

“Hari ini BPJN dan Bina Marga akan menyelesaikan pembangunan jembatan bailey. Insya Allah, hari ini lintas Bireuen–Takengon sudah lancar dan segala sesuatu bisa normal kembali. Saya mengapresiasi Kepala BPJN dan Direktorat Bina Marga Kementerian PU, yang merespon dengan cepat mengatasi musibah amblasnya jembatan Jamur Ujung ini,” ujar Nova.

Dalam kesempatan tersebut, Nova juga mengapresiasi kinerja BPJN dan Direktorat Bina Marga Kementerian PUR yang sudah cukup baik dalam merespon sejumlah kerusakan jalan yang disebabkan oleh faktor alam.

“Pasca bencana ini kita harapkan jembatan permanen segera direncanakan, dilelang dan dibangun. Sementara itu, untuk mendukung kelancaran transportasi, hari ini jembatan bailey akan diselesaikan dan dapat dilintasi,” kata Plt Gubenur.

Untuk diketahui bersama ini adalah hari terakhir dari rangkaian kunjungan kerja Nova Iriansyah yang telah dimulai sejak 29 Desember lalu. Usai meninjau jembatan Jamur Ujung, rombongan bertolak ke Kabupaten Bireuen untuk meninjau sejumlah proyek di kabupaten berjuluk Kota Juang itu.

Tiba di wilayah Bireuen, Plt Gubernur langsung menuju ke Pasar Ternak Gandapura, yang berada di Gampong Keude Geurugok Kecamatan gandapura untuk meresmikan Proyek pembangunan rumah dan timbangan ternak digital senilai Rp857 miliar, Pembangunan jalan lingkungan pasar ternak senilai Rp457 juta.

Tidak hanya di Kabupaten Bireuen, pembangunan rumah ternak terebar di 5 lokasi, yaitu 2 unit di Pasar Hewan Gandapura, Aceh Timur, Aceh Tamiang, Pidie dan Aceh Besar.

Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan Aceh Rahmad, dalam laporannya menjelaskan, bahwa setiap hari pekan, sebanyak 125 pedagang yang berasal dari Aceh dan dari provinsi tetangga mencapai 125 orang pedagang.

“Tahun 2018, Pasar Ternak Gandapura berhasil memberikan sumbangan PAD sebesar Rp200 juta tahun dari ternak besar seperti sapi dan sejenisnya, dan Rp95 juta pertahun dari jenis hewan kambing,” ujar Rahmad.

Rahmad menambahkan, setiap minggunya, potensi ekonomi yang berputar di pasar ternak terbesar di Bireuen ini mencapai Rp2 miliar.

Mendengar laporan dari Kadis Peternakan, Plt Gubernur optimis Pasar Hewan Gandapura dapat dijadikan sebagai pasar hewan percontohan yang nantinya akan diadopsi oleh daerah lain.

“Tahun depan harus dibenahi, rumah atau bangsal ternak juga harus dibuat lebih bagus. Kalau bisa Pasar Ternak Gandapura kita jadikan sebagai pasar ternak percontohan yang akan kita adopsi ke seluruh Aceh. Untuk pemerataan ke daerah lain, kita imbau para peternaknya untuk meningkatkan produksinya, maka akan kita bangun pasar seperti di Bireuen ini,” kata Nova.

“Hari ini kita sepakat untuk menjadikan pasar ternak gandapura sebagai pasar ternak percontohan. Berbagai fasilitasnya pendukungnya tentu akan kita lengkapi,” sambung Nova.

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads