Semen Indonesia Diminta Keluar dari Aceh, Ada Apa?

Anggota Komisi VI DPR RI dari Partai Gerindra, Fadhlullah, mengapresiasi langkah pemerintah Aceh dan PT Samana Citra Agung dalam mengembangkan investasi pabrik semen di Aceh.

Dengan berlanjutnya pembangunan pabrik semen tersebut nantinya tentu akan memberikan banyak manfaat untuk masyarakat dan pemerintah daerah setempat.

Fadhlullah bahkan menyayangkan sikap Semen Indonesia yang menghentikan sepihak pembangunan pabrik semen di Pidie, seharusnya Semen Indonesia sebagai BUMN harus melakukan pemerataan pembangunan untuk mendukung dan memberikan kesejahteraan bagi bangsa dan negara jangan hanya memikirkan dari aspek bisnis saja, tetapi kepentingan bangsa harus menjadi tujuan utama.

“Pada saat di hentikan pembangunan pabrik semen di Pidie, saya sudah berkunjung ke areal pabrik, memang potensinya sangat bagus, akan membuka lapangan kerja, menghidupkan perputaran ekonomi masyarakat di sekitarnya, memberikan PAD bagi daerah, dan yang paling penting adalah memberikan persepsi positif investasi kepada investor bahwa Aceh menjadi daerah yang aman dan nyaman untuk menanamkan investasinya,” ungkap Fadhlullah yang akrab di panggil DekFad.

Dengan adanya MoU SCA dengan Jiangsu DekFad mendorong agar komitmen tersebut dapat segera terealisasi dalam bentuk kontrak pembangunan. Ia juga mengapresiasi adanya MoU dalam keberlanjutan pembangunan pabrik semen di Pidie.

“Dengan adanya mitra yang siap membangun tersebut, saya akan sampaikan dalam rapat Komisi VI agar memanggil PT Semen Indonesia untuk menarik diri dari Aceh, untuk apa memberikan harapan yang tidak jelas kepada masyarakat Aceh, penghentian dan pembangunan lanjutan yang tidak jelas tentu akan merugikan masyarakat dan pemerintah Aceh, lebih baik di bangun oleh perusahaan yang siap dengan modal,” tegas DekFad.

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads