16 nelayan Aceh ditangkap tentara Thailand karena memasuki wilayah perairan antara Thailand dengan Myamar. Penangkapan dilakukan setelah kapal yang ditumpangi nelayan diduga mengalami kerusakan mesin.
“Mereka diduga ditangkap oleh tentara karena yang nangkap pakai seragam loreng dan bersenjata,” kata Wakil Sekjen Panglima Laot Aceh Miftach Cut Adek saat dikonfirmasi detikcom, Jumat (9/11/2018).
Penangkapan terhadap para nelayan yang berangkat dari Kuala Idi, Aceh Timur, Aceh ini dilakukan pada Selasa 6 November sekitar pukul 08.00 pagi. Usai diciduk, ke-16 nelayan tersebut tidak dapat dihubungi. Panglima laot di Aceh masih menelusuri keberadaan mereka.
Menurut Miftach, pihaknya menduga para nelayan ini berada di teritorial negara lain karena terbawa angin setelah kapal mereka rusak. Ketika itu, mesin boat mogok sehingga tidak dapat kembali ke daratan Aceh.
“Kita akan meminta bantuan ke Pemerintah Aceh, dan Pemerintah Indonesia untuk menyurati KBRI, KKP, Menlu dan Bakamla. Jadi mereka ini berangkat dari Pelabuhan Kuala Idie dan mesin mogok sehingga dibawa arus sampai masuk perbatasan antara Thailand dan Myanmar,” ungkap Miftach. detik