Puluhan gajah liar turun mendekat ke perkampungan di Pidie, Aceh. Keberadaan hewan bertubuh besar ini bak di kebun binatang. Warga dapat melihatnya dari dekat.
Keberadaan gajah liar ini direkam seorang warga dan videonya viral di media sosial. Warga Desa Riweuk, Kecamatan Sakti, Pidie, melihat keberadaan gajah yang sedang berada di atas jalan berbatu dari jarak tergolong dekat. Satwa dilindungi ini tidak mengganggu. Sejumlah masyarakat meminta agar hewan berjuluk “Po Meurah” itu menjauh dari desa.
“Gajah di Sakti itu sekitar 25-an ekor. Personel BKSDA belum ke Sakti karena personel lagi (atasi gajah) di Leupu, Geumpang. Dan Sakti infonya belum mengganggu mudah-mudahan hanya lewat,” kata Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh Sapto Aji Prabowo saat dimintai konfirmasi detikcom, Rabu (7/11/2018).
BKSDA menerima laporan adanya gajah liar di perkampungan pada Selasa kemarin. Menurutnya, gajah liar yang turun ke Desa Riweuk ini satu kelompok dengan gajah yang biasa mendekat ke Kecamatan Keumala.
“Harus diakui bahwa habitat di Pidie ini sudah terfragmentasi sehingga lintasan gajah sudah banyak jadi lahan budidaya,” jelas Sapto.
Dalam sehari kemarin, BKSDA menerima info adanya empat lokasi yang disambangi gajah dengan jumlah bervariasi. Di Pidie ada dua daerah yaitu Leupu dengan jumlah gajah sekitar 10-13 ekor, Sakti sekitar 25 ekor. Sementara di Panga, Aceh Jaya 15 ekor dan Pulo Sare, Aceh Besar sekitar 5-6 ekor.
Penggiringan untuk sejumlah lokasi sudah dilakukan. Berdasarkan pengalaman, kendala dalam penggirangan gajah-gajah tersebut yaitu jika ada gajah yang masih kecil.
“Beberapa kali kegiatan penggiringan, kendala kalau ada anak, atau kalau ada gangguan di hutan. Kalau anak masih kecil, lambat pergerakan gajah, apalagi kalau ada nyeberang alur, bisa mogok jalan. Tapi untuk kasus sekarang kita lihat beberapa hari ke depan,” ungkap Sapto. detik