Kawasan dataran tinggi di Aceh yang berada di Gayo dan Alas dengan pemandangan pegunungan Bukit Barisan pada ketinggian 1500 meter di atas permukaan laut dinilai cukup menjanjikan untuk dijadikan sebagai destinasi wisata geopark (taman bumi).
Asisten Deputi Pengembangan Destinasi Regional II Kementerian Pariwisata RI, Reza Fahlevi mengatakan, tanah Gayo tidak hanya memiliki seni, budaya dan hasil alam yang berlimpah. Tapi juga layak diusul sebagai destinasi geopark.
“Saya usulkan tanah Gayo sebagai destinasi geopark. Saya pikir tanah Gayo Alas bisa diusulkan untuk destinasi itu, apalagi kita punya danau Lot Tawar, Burni Telong dan lainnya,” kata Reza Fahlezi pada pembukaan Gayo Alas Mountain Internasional (GAMI) Festival 2018 di lapangan Musara Alun, Takengon, Jumat (14/9/2018) malam.
Ada sejumlah keindahan yang berupa warisan geologis, keindahan alam dan budaya yang berkembang di Gayo-Alas. Taman Bumi ini nantinya dapat dipergunakan warisan geologi yang berkelanjutan. Sehingga bisa menjadi wisata edukasi setiap wisatawan yang berkunjung.
Reza yang juga mantan Kadisbudpar Aceh itu menyebutkan, Gayo sudah mendunia dengan tiga potensi. Pertama kopi, kedua tari Saman yang diakui UNESCO dan pegunungan Leuser.
Ketiganya menjadi satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Oleh karena itu, Reza mengusulkan agar dapat ditambah dengan destinasi Geopark. Tentu nantinya akan mendongkrak sektor perekonomian masyarakat di dataran tinggi Gayo.
Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah menyambut baik untuk memasukkan dataran Gayo – Alas sebagai wilayah pengembangan destinasi wisata di Indonesia sehingga nantinya melalui sektor pariwisata dan budaya dapat memberi dampak besar kemajuan Aceh.
“Insya Allah, Gayo – Alas akan berkontribusi besar menjadikan Aceh sebagai salah satu tujuan wisata terbaik di Indonesia, sekaligus sebagai lokasi investasi menjanjikan di masa depan,” tukasnya.