Arung jeram Aceh Tengah diharapkan menjadi salah satu destinasi baru di kawasan Kabupaten Aceh Tengah.
“Kehadiaran destinasi ini yang berada tidak jauh dari ibu kota Kabupaten. Takengon akan menjadi salah satu pemikat bagi tamu untuk menikmati wisata ini dan nantinya dapat berdampak terhadap perekonomian masyarakat,” ujar Wakil Ketua PKK Aceh, Dyah Erti Idawati di Takengon, Sabtu.
Pernyataan itu disampaikannya di sela-sela membuka Takengon Rafting Festival 2018 di Sungai Peusangan Lukup Badak, Takengon. Kegiatan arung jeram tersebut masuk dalam agenda Gayo Alas Mountain International Festival (GAMIFest) 2018.
Ia menjelaskan dirinya sudah menjajal arus sungai Peusangan dengan mencoba track rafting sejauh 4,5 kilometer yang berada di kawasan Kabupaten Aceh Tengah tersebut.
“Potensinya sangat luar biasa dan sangat cocok intuk dijadikan sebagai wahana wisata keluarga dan pecinta lingkunga,” katanya.
Dirinya mengaku akan mengajak para tamu dari luar serta anggota DPR untuk menjajal arung jeram di Takengon tersebut sehingga daya ledak pariwisatanya bisa lebih luas.
Ia juga berpesan kepada masyarakat setempat dan pengelola untuk tetap menjaga kebersihan alur sungai serta melakukan penghijaun berupa menanam bunga di pinggi sungai sehingga menambah keindahan alur sungai yang bermuara ke Aceh Utara itu.
Ketua Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Aceh, Muhammad Amru, memberi apresiasi atas terselenggaranya event arung jeram dalam Gayo Alas Mountain Internasional Festival (GAMIFest).
“Olahraga penuh tantangan ini bisa memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat setempat,” katanya.
Ketua Panitia Takengon Rafting Festival, Khalisuddin mengatakan, perlombaan arung jeram dalam rangka GAMIFest 2018, merupakan hajatan pertama pihaknya sebagai pengelola arung jeram di Aceh Tengah..
Khalisuddin yang juga ketua FAJI Aceh Tengah mengatakan wahana tersebut dibuka pada 11 November oleh mereka yang aktif dalam olahraga di Aceh Tengah. Kehadiran wahana air itu telah memberi stimulus bagi warga sekitar.