Produksi Industri Besar Sedang dan Mikro Kecil di Aceh Tumbuh di Atas Rata-Rata Nasional

Produksi industri manufaktur besar sedang dan industri mikro kecil di provinsi Aceh pada triwulan I tahun 2018 mengalami peningkatan cukup menggembirakan, bahkan mampu melampaui pertumbuhan rata-rata secara nasional.

Data pada Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh menujukkan, Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang triwulan I tahun 2018 secara nasional hanya mengalami pertumbuhan sebesar 0,88 persen, sedangkan Aceh mengalami peningkatan sebesar 10,62 persen.

Sementara untuk pertumbuhan produksi industri mikro dan kecil triwulan I tahun 2018 mengalami pertumbuhan produksi sebesar 4,44 persen, sementara secara nasional memperlihatkan pertumbuhan sebesar 3,09 persen.

Kepala BPS Aceh Wahyudin menyebutkan, data pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang diperoleh dari survey IBS bulanan, untuk produksi Januari, Februari dan Maret tahun 2018. Sedangkan untuk data pertumbuhan produksi industri mikro dan kecil triwulan I diperoleh dari survey IMK yang dilaksanakan pada April 2018.

“Pertumbuhan industri manufaktur besar dan sedang 10,62 persen bila dibandingkan dengan triwulan IV tahun 2017. Tapi jika dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun 2017 maka pertumbuhan mencapai 11,53 persen,” ujarnya.

Menurutnya lagi, produksi industri yang mengalami kenaikan pada umumnya adalah produksi yang berkaitan langsung dnegan kebutuhan masyarakat.

Sementara itu untuk survey industri mikro dan kecil triwulan I tahun 2018 di provinsi Aceh diambil sample sebanyakk 769 usaha yang tersebar diseluruh Aceh.

Wahyudin menjelaskan, ada beberapa jenis industri yang memperlihatkan pertumbuhan produksi yang cukup baik antara lain kelompok alat angkutan sebesar 12,26 persen, dan industri karet, bahan dari karet, dan plastik dengan pertumbuhan sebesar 9,36 persen.

“ Namun ada beberapa jenis industri mengalami penurunan produksi, seperti industri pengolahan tembakau dengan pertumbuhan negative sebesar -11,04 persen serta industri barang logam, bukan mesin dan peralatannya sebesar -1,21 persen,” ujarnya.

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads