Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Aceh meluncurkan Tim Juri Independen menyambut kelolosan PSI sebagai peserta Pemilu 2019.
Adapun Tim Juri Independen ini ialah pihak eksternal yang terdiri dari para pakar, ahli dan profesional dari berbagai latar belakang yang berbeda untuk memastikan proses seleksi dapat menghasilkan kandidat caleg yang berkualitas.
Adapun Tim Juri Seleksi Bacaleg PSI 2019 masing-masing, Teuku Kamaruzzaman, (Tokoh Damai Aceh, Tgk. Faisal Ali (Ketua PWNU Aceh), Uzair, (Konsultan Media), Muslahuddin Daud (Praktisi ekonomi/Pertanian Modern), Cut ‘Farah’ Mutia, (Aktivis Perempuan), Monalisa Aurora, (Akademisi).
Uzair, selaku juri dari kalangan Media mengajak wartawan dan media untuk melakukan tracking terhadap caleg-caleg yang diusung pada Pemilu, sehingga ada perubahan dalam perpolitikan di Indonesia.
“Kita bisa berharap ada calon legislator yang punya kapasitas dan integritas dan mampu membawa perubahan, maka saya mendorong teman-teman untuk melakukan tracking siapapun caleg, siapa mereka dan apa plus minusnya, dan hari ini telah memulainya lebih awal dan patut kita apresiasi,” ujarnya.
Monalisa berharap dengan system tersebut lahirnya anggota dewan yang memiliki visi –misi lingkungan hidup dan mengedepankan unsure harmonisasi manusia dengan alam dan pembangunan tanpa merusak lingkungan.
Sementara Farah Mutia berharap dengan model seperti ini akan melahirkan generasi muda yang akan membangun Aceh hebat sebagaimana visi-misi pemerintah Aceh.
Ia berharap semua Partai politik melakukan hal yang sama sehingga lahirnya caleg yang berkualitas dan faham tugas dan fungsinya.
Muslahuddin menyebutkan setidaknya ada dua hal yang dikedepankan, pertama soal kapasitas dan yang kedua soal integritas. “Banyak orang pintar di negeri ini tetapi kalau tidak punya integritas dan loyalitas untuk apa,”tambahnya