Aksi Cepat Tanggap (ACT) kembali melakukan langkah strategis kedua kalinya untuk mengurangi beban penderitaan masyarakat suku Asmat, Papua akibat kejadian luar biasa (KLB) campak dan gizi buruk.
Kali ini, ACT tengah menyiapkan keberangkatan Kapal Kemanusiaan (KK) menuju Papua dengan membawa 100 ton bantuan pangan dan medis.
Hal demikian disampaikan Ketua ACT Aceh Husaini Ismail di Banda Aceh, Senin (29/01/2018).
Husaini menjelaskan, bantuan-bantuan yang rencananya akan diangkut oleh Kapal Kemanusiaan Papua di antaranya beras, biskuit bayi, susu cair, vitamin (asam folat A, kalsium, zat besi), puluhan ton air mineral, dan pakaian bayi serta dewasa.
“InsyaAllah kapal akan berangkat pada Minggu 4 Februari 2018. Berbagai bantuan tersebut guna mencukupi gizi masyarakat di Distrik Agats, Kabupaten Asmat, Papua,”ujarnya.
Menurut Husaini, Kapal Kemanusiaan Papua tidak hanya membawa bantuan pangan dan medis. Akan tetapi seratusan relawan, termasuk tenaga paramedis dan ahli gizi, juga akan ikut dalam perjalanan menuju Papua dengan kapal terpisah.
Husaini menambahkan, selain ke Papua, tahun ini ACT juga kembali memberangkatkan Kapal Kemanusiaan untuk Palestina. Kapal dengan panjang 110,7 m dan luas 19.200 m2 ini akan membawa 10.000 ton beras. Kapal kemanusiaan ini akan berlayar sejauh 10.695 km dari Indonesia menuju Palestina.
“Pelayaran akan dimulai di momen 21 Februari 2018 mendatang, bertolak dari Terminal Petikemas Surabaya, Pelabuhan Tanjung Perak.,”lanjutnya.