Angka kemiskinan di provinsi Aceh pada bulan September tahun 2017 sebesar 15,92 persen atau menurun bila dibandingkan dengan angka kemiskinan Maret 2017 yang mencapai 16,89 persen.
Hal demikian disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh Wahyudin pada konferensi pers, Selasa (02/12/2017).
Wahyudin menyebutkan jumlah penduduk miskin di Aceh pada Maret 2017 mencapai 872 ribu orang, turun menjadi 829 ribu orang pada September 2017.
Penurunan angka kemiskinan itu menurutnya tidak terlepas dari mulai berjalannya program-program pemerintah seperti pembagian Beras sejahtera (Rastra), perumahan, pembagian modal kerja, realisasi dana desa, serta terealisasinya APBA dan APBK di seluruh Aceh.
“Program yang dijalankan pemerintah sudah jalan, karena kemarin itu salah satu penyebabnya adalah belum jalannya rastra dan APBA belum jalan sehingga kemiskinan meningkat. Atas dasar itu Program-program yang menjurus kepada kesejahtraan masyarakat harus segera dilaksanakan, dan itu cukup gencar dilakukan,”lanjutnya.
Wahyudin menambahkan, jika pemerintah Aceh ingin menurunkan angka kemiskinan di tahun-tahun mendatang maka pemerintah harus mempercepat pengesahan anggaran, baik itu APBA dan APBK.
Selain itu menurutnya, program-program yang menjurus kepada masyarakat banyak harus mendapatkan prioritas, seperti sektor pertanian dan perikanan dan program penunjang seperti biaya pendidikan dan kesehatan.
“Sehingga biaya pendidikan tadi bisa digunakan untuk yang lain. Kemudian kesehatan, masyarakat miskin kalau sudah sakit tidak ada untuk kebutuhan lain, tapi di Aceh semua ditanggung, beda dengan daerah lain, mereka tidak semua,”ujarnya.
Wahyudin menambahkan komoditi yang memberikan sumbangan besar terhadap garis kemiskinan di Aceh masing-masing, makanan sebesar 72,48 persen di perkotaan dan 78,14 persen di pedesaan. Sementara untuk yang bukan makanan 27,52 persen di perkotaan dan 21,86 persen di pedesaan.
Ia merincikan untuk komoditi makanan, kemiskinan di perkotaan disebabkan oleh beras sebesar 16, 84 persen, disusul daging sapi sebesar 10,71 persen. Sementara di pedesaan disumbangkan oleh beras sebesar 24,03 persen dan rokok kretek filter sebesar 10,08 persen.
Sementara itu untuk kabupaten dan kota se Aceh, Kabupaten Aceh Singkil masih menempati sebagi daerah termiskin di Aceh, dengan angka kemiskinan mencapai 22,11 persen, disusul Gayo Lues 21,97 persen, Pidie Jaya 21,82 persen, Pidie 21,43 persen dan Bener Meriah 21,14 persen.