Tim CoMu Project dari Jepang menemui Plt Wali Kota Banda Aceh Hasanuddin di balai kota, Jumat (3/2/2017). Dalam pertemuan ini, Tim CoMU Project mempresentasikan hasil pembinaan mereka kepada beberapa warga Kota Banda Aceh dan membahas peluang-peluang kerja sama lainya ke depan. CoMu Project sendiri merupakan program kerja sama antara Kota Banda Aceh dan Kota Higashi Matsushima dalam bidang rekonstruksi pasca Tsunami.
Hasanuddin yang pada kesempatan itu didampingi oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Iskandar dan Kabag Ekonomi M Ridha, mengucapkan terima kasih kepada tim CoMu project yang telah melakukan program kerja sama ini. Menurutnya, hal tersebut sangat bermanfaat bagi warga Kota Banda Aceh untuk bangkit kembali setelah musibah Tsunami. Ia pun berharap program ini terus berlanjut seperti penambahan pelatihan dan kerja sama di bidang-bidang lainnya.
“Kita sama-sama menghadapi musibah dan mengalami bagaimana pahitnya untuk bangkit. Akan tetapi dengan Jepang jauh lebih maju di segala bidang, sehingga proses rehab-rekon setelah musibah bisa berlangsung dengan cepat. Jadi dengan kerja sama ini Jepang bisa berbagi ilmu dengan warga Banda Aceh. Ini sangat bermanfaat, semoga hal ini terus berlanjut ke depan,” ujar Hasanuddin.
Omora, salah satu anggota tim CoMu Project yang merupakan dosen di salah satu universitas di Jepang mengatakan enam tahun lalu kota Higashi Matsushima juga dilanda Tsunami yang menghancurkan insfrastruktur dan menelan korban jiwa seperti yang pernah terjadi di Banda Aceh. “Oleh karenanya, kami bertekad untuk meningkatkan kembali ekonomi rakyat di kedua kota dengan melatih skill warganya di berbagai bidang.”
Omora melanjutkan, mereka sudah tiba di Banda Aceh sejak 31 Januari lalu, dan sudah mengadakan pertemuan dengan Kepala Bappeda, Dinas Kebersihan, dan beberapa dinas terkait serta beberapa UKM dan koperasi. “Kami sudah membicarakan dengan Bappeda tentang rencana pembangunan pabrik pengalengan ikan di Lampulo. Kami juga telah mengadakan workshop di beberapa gampong, termasuk juga di SMP 5 Gampong Lambung,” ujarnya.
Katanya lagi, beberapa waktu yang lalu, CoMu Project juga telah mengirim beberapa warga Banda Aceh ke Jepang selama beberapa bulan untuk belajar ketrampilan dalam bidang melaut dan menyulam. “Dan saat ini mereka telah pulang ke Aceh dan sudah memberikan pelatihan pula kepada warga Banda Aceh.”
Omora juga menyinggung peluang bisnis panel tenaga surya. Ia mengatakan, di Kota Higashi Matsushima ada 1.000 panel tenaga surya yang digunakan oleh nelayan yang setiap bulannya harus di-reject. Namun bukan berarti panel tersebut tidak rusak atau tidak bisa digunakan lagi, tetapi standar yang ditetapkan di Jepang sangat tinggi, hingga sedikit goresan saja dianggap tidak boleh digunakan lagi.
“Jadi ini bisa jadi peluang bisnis, 1.000 panel setiap bulannya yang di-reject di sana bisa dimanfaatkan oleh warga Kota Banda Aceh untuk keperluan apa saja, karena bisa menghasilkan tenaga listrik,” tutup Omora.